Find Us On Social Media :

Dibunuh Secara Keji dalam Salah Satu Tragedi Kelam Sejarah Indonesia, Inilah 10 Sosok yang Dikenal sebagai Pahlawan Revolusi G30S PKI

By Khaerunisa, Sabtu, 28 Agustus 2021 | 16:35 WIB

Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya, untuk mengenang para pahlawan Revolusi G30S PKI.

Baca Juga: Tinggal Menunggu Waktu Pertarungan Dua Negara Adidaya di Indo-Pasifik, Indonesia yang Diincar Sebagai 'Hadiah Terbesar Asia' Malah Dikatakan Pakar Ini Tidak Siap Hadapi yang Menunggu di Depan

Brigjen Sutoyo Siswodiharjo

Merujuk arsip Harian Kompas, 19 November 1965, penculikan Sutoyo terjadi pada 1 Oktober 1965 pagi.

Rombongan datang ke rumah Sutoyo dan mengamankan lokasi di sekitar jalan rumahnya, orang dilarang melintas dan hansip yang berjaga dibuat tidak berdaya.

Pasukan yang masuk ke dalam rumah pun memaksa pembantu yang ada di sana untuk memberikan kunci agar bisa menemukan Sutoyo.

Sutoyo dipanggil dan disebut diminta untuk menemui Soekarno di Istana Kepresidenan.

Setelah memenuhi panggilan itu, Sutoyo pun diajak untuk naik ke truk, kendaraan yang digunakan rombongan penculik.

Saat di atas truk itu, Sutoyo diikat tangannya dan ditutup matanya.

Lalu, ia diturunkan di sebuah rumah dekat Lubang Buaya dan menjadi salah satu korban tragedi kelam Indonesia ini.

Baca Juga: Catat, Begini Cara Melihat RAM Hp Xiaomi dengan Mudah dan Cepat!

Lettu Pierre Andreas Tendean

Harian Kompas pada 9 Oktober 1965 menuliskan, Sesungguhnya laki-laki keturunan Perancis ini bukan sasaran para penculik.

Namun Tendean saat 1 Oktober 1965 pagi tengah berada di rumah Jenderal A.H. Nasution, atasannya, yang merupakan target sesungguhnya.

Saat rombongan itu datang dan bertanya kepada Tendean, apakah dia adalah A.H. Nasution, tanpa ragu Tendean menjawab, "Ya, saya lah Jenderal Nasution", meski ia tahu apa risikonya.

Tindakan itu ia lakukan agar sang Jenderal bisa selamat. Dan benar, A.H. Nasution memang lolos dari penculikan.

Padahal, Tendean sebenarnya bisa saja mengatakan yang sejujurnya dan terbebas dari kekejaman yang pada ujungnya menjadi akhir hidupnya.

Baca Juga: Tinggal Menunggu Waktu Pertarungan Dua Negara Adidaya di Indo-Pasifik, Indonesia yang Diincar Sebagai 'Hadiah Terbesar Asia' Malah Dikatakan Pakar Ini Tidak Siap Hadapi yang Menunggu di Depan

Jenazah ketujuh perwira tersebut dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, bertepatan dengan HUT ke-20 ABRI.

Aipda K.S. Tubun, Brigjen Katamso, dan Kolonel Sugiono

Selain ketujuh tokoh tersebut, masih ada 3 orang lain yang juga turut dibunuh pada rentetan peristiwa G30S/PKI.

Namun, jasad mereka tidak turut dibuang dalam sumur yang sama dengan ketujuh jasad perwira TNI tersebut.

Ketiganya adalah Aipda K.S. Tubun, Brigjen Katamso, dan Kolonel Sugiono.

Kesepuluh tokoh tersebut dianugerahi gelar sebagai pahlwan revolusi untuk menghormati jasa dan pengorbanannya.

Baca Juga: Cek Watak Weton Sabtu Legi, Cocok Jadi Pemimpin Tapi Punya Kekurangan Ini

(*)