Find Us On Social Media :

Kisah Perisai Perak, Pasukan Elit Ahli Pilihan Alexander Yang Agung, Meski Anggota Pasukan Sudah ‘Berumur’ Tapi Mampu Bikin Pasukan Musuh Terbengong-bengong

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 28 Agustus 2021 | 09:20 WIB

Alexander Agung di Afghanistan.

Perisai Perak sangat setia kepada Alexander dan berusaha untuk menyesuaikan diri dengan pria yang mereka pikir akan melanjutkan warisannya, yaitu Eumenes.

Eumenes berperang melawan Antigonus di pertempuran Paraitakene.

Perisai Perak kemudian membentuk pasukan dari garis Eumenes, yang dipersenjatai sebagai phalangite, dan usia mereka berkisar antara 50 – 70an.

Tidak peduli usia mereka, namun Perisai Perak bertarung dengan sangat baik dan mendorong maju ke garis Antigonus.

Tetapi Antigonus menyerang dengan kavaleri beratnya ke celah yang dibuat oleh Perisai Perak dan memaksa kedua pasukan untuk mundur dan melanjutkan pertempuran,meskipun Antigonus telah menderita karena serangan itu.

Antigonus terkejut dengan kinerja para veteran ini yang seharusnya telah melewati masa jayanya, tetapi masih memiliki kekuatan untuk melawan Eumenes beberapa bulan kemudian.

Pada pertempuran Gabiene, Antigonus mengalahkan jumlah pasukan Eumenes, tetapi Eumenes percaya diri memiliki Perisai Perak dan menempatkan mereka di tengah untuk mendapatkan kemenangan.

Saat pertempuran, pasukan Antigonus berhasil di setiap pertempuran, kecuali melawan Perisai Perak.

Saat para Veteran mendorong melalui pusat, mereka tidak menyadari segala sesuatu di sekitar mereka karena pertempuran telah memunculkan awan debu besar.

Baca Juga: Berebut Kekuasaan Setelah Alexander Agung Mangkat, Hingga Sang Ibu Harus Korbankan Diri Demi Selamatkan Anak dan Istrinya, Benarkah Makam Ibu Alexander Agung Ini Telah Ditemukan? Para Ahli Ragu