Penulis
Intisari-Online.com - Vaksin Moderna asal Amerika belum lama ini hadir di Indonesia.
Pada Juli lalu, sebanyak tiga juta dosis vaksin Covid-19 tersebut tiba di Indonesia.
Dengan kedatangan vaksin Moderna, Menteri Luar Negeri Retno Marsuadi mengatakan, itu merupakan tahap pertama dari komitmen dukungan Amerika Serikat terhadap Indonesia.
Awalnya, vaksin Moderna diperuntukkan sebagai vaksin booster atau vaksinasi dosis ketiga, yang hanya diberikan kepada tenaga kesehatan (nakes).
Namun, kini vaksin moderna mulai digunakan untuk umum, masyarakat bisa mendapatkan vaksin ini sebagai dosis pertama dan kedua.
Kementerian Kesehatan telah mengalokasikan 5.102.300 dosis vaksin Moderna untuk vaksinasi Covid-19 di 34 provinsi.
Mengutip Kompas.com (20/8/2021), Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menjelaskan bahwa vaksin Moderna dapat digunakan untuk masyarakat umum yang berusia di atas 18 tahun sebagai dosis satu dan dua.
Hal yang ditekankan, bahwa vaksin Moderna bagi masyarakat umum bukan digunakan sebagai booster.
Sementara itu, suntikan Moderna sebagai booster bagi para nakes tetap dilakukan.
Di Jakarta, vaksin ini diperuntukkan bagi masyarakat umum yang memiliki kondisi khusus seperti: ibu hamil, kondisi immunocompromised seperti ganguan autoimun, penderita kanker, gagal ginjalm, serta penderita lain yang termasuk komorbid berat
Sebanyak 200.060 dosis diberikan kepada masyarakat Jakarta untuk dosis pertama dan kedua, yang artinya sebanyak 100.030 masyarakat yang menerimanya.
Pendistribusiannya terus dilakukan di Indonesia, rupanya hal berbeda terjadi di Jepang.
Melansir 24h.com.vn (26/8/2021), Sekitar 1,6 juta dosis vaksin Moderna telah dihentikan di Jepang, setelah negara itu menemukan beberapa botol yang menunjukkan tanda-tanda kontaminasi, kata Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan.
Beberapa pusat vaksinasi diberitahu tentang botol yang berisi benda asing, menurut pemberitahuan dari Kementerian tersebut.
Sementara itu, pihak berwenang Jepang berusaha meminimalkan dampak penarikan tersebut pada program imunisasi nasional.
Takeda Pharmaceuticals menangani distribusi vaksin Moderna yang dikembangkan AS di Jepang.
Moderna menegaskan bahwa mereka telah menerima "beberapa keluhan tentang partikel" dalam botol vaksin yang didistribusikan di Jepang.
Perusahaan tersebut mengatakan tidak menemukan masalah "keamanan atau kemanjuran" dengan penggunaan vaksin.
"Moderna masih memverifikasi dan berkomitmen untuk bekerja secara transparan dan cepat dengan mitra dan regulator Jepang untuk menyelesaikan masalah yang relevan," kata juru bicara Moderna kepada Nikkei.
Dengan alasan untuk berhati-hati, pihak Jepang telah berhenti menggunakan batch vaksin dalam insiden tersebut dan dua batch yang berdekatan.
Baca Juga: Anak Sekolah Punya Peran Penting dalam Kemerdekaan, Apa Saja yang Bisa Dilakukan Anak Sekolah?
Meski, Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang tidak berhenti menggunakan vaksin Moderna dalam batch lain. Mereka mengatakan bahwa batch ini masih aman.
Vaksin Moderna sendiri telah disetujui untuk penggunaan darurat di Jepang pada bulan Mei.
Jepang saat ini sedang menghadapi lonjakan kasus Covid-19, dengan negara itu mencatat pada 25 Agustus, ada sebanyak 21.570 infeksi baru dan 30 kematian
Penambahan tersebut membuat total infeksi Covid-19 di Jepang sekitar 1,3 juta dan 15.693 kematian.
(*)