Find Us On Social Media :

Sejarah Rangkaian Peristiwa Rengasdengklok hingga Proklamasi, Sayuti Melik Mengetik Naskah Proklamasi di Waktu Sahur Hari ke-9 Ramadan 1364 Hijriah

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 25 Agustus 2021 | 07:15 WIB

Sayuti Melik, pengetik naskah proklamasi

Santap sahur itu masih terasa seperti rapat karena ketiganya tetap berdiskusi untuk menentukan lokasi yang tepat untuk membacakan teks proklamasi tersebut.

Saat itu, Sukarni dari golongan muda menginginkan pembacaan di Lapangan Ikada agar rakyat Jakarta datang melihat momen bersejarah itu.

Namun, Soekarno menolak dengan pertimbangan Lapangan Ikada masih diduduki tentara Jepang dan tak ingin memulai insiden.

Rumah Soekarno yang ada di Pegangsaan Timur Nomor 56 yang sekarang menjadi Tugu Proklamasi pundisepakati menjadi lokasi dibacakannya teks proklamasi tersebut.

Setelah makan sahur, para tokoh bangsa itu pun berpamitan pulang.

Baca Juga: Kronologi dan Penyebab Peristiwa Rengasdengklok Lengkap: Saat Golongan Pemuda Mencoba Menjauhkan Golongan Tua dari Pengaruh Jepang

Sepulangnya dari rapat itu, Hatta mengaku baru tidur setelah shalat subuh dan bangun sekitar pukul 08.30.

Ia lantas bersiap-siap berangkat ke Pegangsaan Timur, lokasi tempat memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

"Setelah mandi dan bercukur, aku bersiap-siap untuk berangkat ke Pegangsaan Timur 56 guna menghadiri pembacaan teks Proklamasi kepada rakyat banyak serta menaikkan bendera SangMerah Putih, yang akan dikunci dengan lagu 'Indonesia Raya'," kata Hatta.

Lokasi rumah Hatta yang dekat dengan tempat pembacaan teks proklamasi membuat Hatta meninggalkan rumah pada pukul 10.10.

Ia tiba di Pegangsaan Timur lima menit sebelum pembacaan teks proklamasi itu dilakukan.

Hatta mengatakan, semua orang tahu bahwa dirinya selalu tepat waktu sehingga di antara mereka tidak ada yang khawatir bahwa ia akan datang terlambat.

Baca Juga: Peristiwa Rengasdengklok, Golongan Pemuda Tak Mau Kemerdekaan Indonesia Jadi 'Hadiah Jepang,' Bung Karno: 'Kalau Tak Percaya, Gorok Leher Saya'

"Soekarno pun tidak khawatir, karena ia tahu kebiasaanku," ujar dia.

Siapa sangka jika pada 9 Ramadhan 1364 atau 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB, Indonesia merdeka yang ditandai pembacaan teks proklamasi oleh Soekarno.

Bendera Merah Putih jahitan Fatmawati pun berkibar di rumah Soekarno dan lagu "Indonesia Raya" berkumandang dengan sorak sorai rakyat yang bergembira menyambut Indonesiamerdeka.

Sahur saat itu tampaknya menjadi bersejarah, karena keesokan harinya Indonesia menjadi bangsa yang bebas dari penjajahan.

Baca Juga: Di Balik Rangkaian Peristiwa Rengasdengklok dan Proklamasi, Kenapa Soekarno Tak Puasa Ramadan Saat Proklamasi Kemerdekaan?

(*)