Nama kapal itu berasal dari komandan Angkatan Laut terkenal abad ke-17, yaitu Abraham Crinjssen.
Kapal itu kemudian ditugaskan ke Angkatan Laut Kerajaan Belanda pada 26 Mei 1937.
Menyusul invasi Jepang pada tahun 1941 dan kekalahan awal Sekutu di Pertempuran Laut Jawa dan Selat Sunda pada Februari 1942, semua kapal Belanda diperintahkan untuk mundur ke pelabuhan Australia.
Dua kekalahan yang menghancurkan ini membuat armada gabungan Amerika, Inggris, Belanda dan Australia hancur dan komandan pasukan gabungan, Karel Doorman, yang berkebangsaan Belanda, tewas dalam pertempuran tersebut.
Pada saat itu, pertempuran tersebut merupakan pertempuran permukaan terbesar dari kapal-kapal sejak Pertempuran Jutlandia pada tahun 1916.
HNMS Abraham Crijnssen bermaksud meninggalkan Surabaya dengan dikawal tiga kapal lain, namun akhirnya sendirian.
Kalah dalam jumlah persenjataan berat, mereka harus mencari cara untuk mundur tanpa ditenggelamkan oleh Angkatan Laut Kekaisaran Jepang, yang mengintai di perairan sekitar nusantara.
Kaptan kapal HNMS Abraham Crijnssen kemudian menyusun rencana yang terdengar sangat gila.
Dia memutuskan agar kapal itu disamarkan sebagai pulau terapung.