Selama 20 tahun pengasingan Taliban, ia memiliki reputasi sebagai pemimpin militer yang kuat dan operator politik yang halus.
Para diplomat Barat memandangnya sebagai orang yang paling resisten terhadap kontrol ISI, dan paling setuju dengan kontak politik dengan Kabul.
Dia ditangkap pada 2010, tapi sebelum penangkapannya itu, ia sempat membuat beberapa pernyataan publik.
Salah satu dari pernyataan itu disampaikan pada Juli 2009, di mana dia bereaksi terhadap gelombang pasukan AS di Afghanistan dan mengatakan bahwa Taliban ingin menimbulkan kerugian maksimum pada Amerika.
Baca Juga: Orang Se-Indonesia Hampir Tiap Hari Memakannya, Tapi Kesalahan Masak Mie Ini Masih Sering Terjadi
Dia juga bersumpah untuk melanjutkan "perjuangan" kelompoknya sampai pengusiran musuh dari tanah Afghanistan.
Sejak lama, dia dikenal berkomitmen jika penarikan pasukan asing dari Afghanistan merupakan syarat dasar untuk memulai pembicaraan damai.
Baradar ditangkap dalam serangan gabungan AS-Pakistan di Karachi pada Februari 2010.
Tapi, dia kemudian dibebaskan pada 2018 dan dipindahkan ke Qatar, setelah presiden Trump saat itu mengajukan permintaan tersebut sebagai bagian dari pembicaraan damai.
(*)