Find Us On Social Media :

Ditolak Mentah-mentah Meski Sudah Tawarkan Bantuan Rp28 Triliun, Rencana Busuk Israel untuk Indonesia Gagal karena Faktor Satu Negara yang jadi 'Musuh Bersama' di Kawasan Timur Tengah Ini

By Maymunah Nasution, Sabtu, 14 Agustus 2021 | 21:13 WIB

Konflik Israel-Palestina jadi pegangan kuat Indonesia tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel, tapi penyebab lebih kuat adalah negara musuh bersama di Timur Tengah ini

Intisari-online.com - Indonesia sudah sering ditawari untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel.

Tawaran salah satunya diberikan oleh Amerika Serikat, yaitu oleh mantan Presiden Donald Trump yang janjikan bantuan pembangunan sampai USD 2 miliar (Rp 28 triliun).

Pejabat top pemerintahan Trump, Adam Boehler mengatakannya kepada Bloomberg yang kemudian dipublikasikan Selasa 22/12/2020.

“Kami sedang membicarakannya dengan mereka (Indonesia),” kata Boehler kepada Bloomberg di Yerusalem.

Baca Juga: Israel di Ambang Ketakutan, Sadar Posisi Mereka Bakal Makin Terancam Jika Amerika dan Iran 'Damai', Negeri Yahudi Sampai Nekat Siapkan Rencana Ini untuk Melawan Iran

“Jika mereka siap, kami akan dengan senang hati, bahkan memberikan dukungan lebih berupa dukungan finansial,” sambung Boehler.

Trump memang getol mengupayakan hubungan diplomatik antara negara Islam dengan Israel,

Sudah ada beberapa negara Arab yang membuka hubungan diplomatik dengan Israel contohnya Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Sudan, dan Maroko.

Selain Indonesia, negara Asia Tenggara yang getol diajak berhubungan diplomatik oleh Israel adalah Malaysia.

Baca Juga: Kisah saat Mesir Terpingkal Menertawakan 'Sohibnya' Dipecundangi Israel yang Hancurkan 5 Pesawat Tempur MiG-21 Soviet dalam Waktu Kurang dari 3 Menit

Kini sudah satu tahun setelah Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) mencapai kesepakatan normalisasi.

Hubungan antara negara-negara Timur Tengah sudah mulai pulih.

Israel percaya diri bisa semakin membuka hubungan negara Muslim di Asia yaitu Indonesia dan Malaysia.

Namun ternyata keinginan mereka tidak semudah itu untuk dilaksanakan.

Baca Juga: Bukan Mossad, Inilah Musta'ribeen Agen Rahasia Israel Berbahaya yang Rajin Salat dan Puasa untuk Sempurnakan Penyamaran sebagai Orang Palestina

"Kurasa Indonesia atau Malaysia tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel," ujar Muhammad Zulfikar Rakhmat, akademisi dari Universitas Islam Indonesia dilansir dari Nikkei Asia.

"Kedua negara itu walaupun tidak sepenuhnya tidak berhubungan dengan Israel, tidak melihat Timur Tengah, atau Israel khususnya, sebagai kunci strategi.

"Kedua, baik Indonesia dan Malaysia memperhatikan kondisi lokal yang akan terjadi jika mereka membuka hubungan diplomatik dengan Israel.

"Kebanyakan orang di negara-negara ini tetap pro-Palestina, dan dengan demikian pemerintah tidak ingin membahayakan stabilitas domestik atas hubungan dengan negara yang mereka anggap tidak penting."

Baca Juga: Dikira Cuma Panas-panasan, Ternyata Diam-diam Israel-Iran Sudah Gontok-gontokan Sampai Disebut Memicu Perang Terbuka, Terkuak Inilah Perang Rahasia Iran-Israel

Hal itu disetujui oleh Samuel Ramani, dosen hubungan politik dan internasional di Universitas Oxford.

Ia menekankan walaupun Mahathir Mohammad, yang sering dituduh anti-semit, sudah mundur dan hubungan Malaysia-Israel bisa tubuh, tapi akan tetap ada ketegangan bilateral.

Hal ini terutama setelah ada desas-desus menyebar luas bahwa Israel menargetkan operasi kelompok Islam Palestina, Hamas, di Malaysia selama konflik Gaza Mei kemarin.

Ramani menambahkan: "Saya pikir Israel memandang Kesepakatan Abraham sebagai batu loncatan yang mungkin bagi negara-negara Teluk lainnya, seperti Arab Saudi, Oman dan mungkin Qatar, untuk menormalisasi dengan Israel. Ini juga mengharapkan normalisasi yang lebih cepat di Afrika, seperti seperti Niger atau Mauritania. Normalisasi antara Israel, Malaysia, dan Indonesia selalu dianggap sebagai prospek yang lebih jauh, dan inilah yang terjadi."

Baca Juga: Teka-teki 700 Buaya Beranak Pinak di Sungai Yordan 'Tempat Yesus Dibaptis' di Israel hingga Diprediksi Populasinya Nanti Bisa 'Pecah' Ribuan

Akhir Juni lalu Indonesia bersikeras tidak mencari cara membuka hubungan diplomasi dengan pemerintahan baru Israel yang dipimpin Perdana Menteri Naftali Bennett.

Hal ini disampaikan setelah datangnya dubes Israel untuk Singapura, Sagi Karni.

Karni mengatakan kepada Nikkei Asia jika ia menjadi "corong diplomasi" bagi Israel untuk memperluas hubungan di Asia.

Salah satu faktor yang membuat Israel terus gagal membangun hubungan diplomatik dengan Indonesia adalah Iran.

Baca Juga: Israel di Ambang Ketakutan, Perang Nuklir Diprediksi Makin Mendekat, Sampai Ngaku Tidak Ada yang Bisa Hentikan Iran Buat Bom Nuklir

Negara Arab dan Israel sama-sama saling melindungi diri dari Iran, tapi hal yang berbeda terjadi di Asia Tenggara.

"Negara-negara Muslim Asia Tenggara juga tidak punya kekhawatiran melawan Iran," ujar profesor Yossi Melkelberg, profersor di Mena Programme di Chatham House.

"Hal ini berbeda dengan kondisi yang dihadapi Uni Emirat Arab dan Bahrain," ujarnya lagi.