Penulis
Intisari-online.com - Covid-19 telah menyebar dengan ganas di Indonesia beberapa minggu ini.
Pemerintah sampai menerapkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat selama hampir sebulan.
Dan menurut perpanjangan terakhir, hari ini adalah hari terakhir PPKM berlaku di Indonesia, khususnya Pulau Jawa dan Bali.
Pemerintah akan mengumumkan kembali, apakah PPKM akan kembali diperpanjang lagi atau tidak.
Namun, menjelang detik-detik PPKM berakhir, media asing berbasis Vietnam 24h.com.vn, pada Minggu (8/8/21) menyoroti situasi di Indonesia.
Jumlah kasus Covid-19 mulai berkurang di Jawa, pulau utama Indonesia.
Tetapi menyebar dengan cepat di daerah lain, mendorong orang untuk buru-buru mendapatkan vaksinasi.
Hal ini membuat ada beberapa fenomena terjadi di pulau luar Jawa.
Seperti misalnya, kasus lonjakan permintaan vaksin dan kurangnya vaksin di luar Pulau Jawa.
Christianto Senda,pria yang tinggal di kota pegunungan Mollo di provinsi Nusa Tenggara Timur, pergi ke fasilitas kesehatan setempat untuk vaksinasi kedua.
Tetapi diberitahu bahwa tidak ada cukup vaksin.
Senda sekarang terlambat beberapa minggu dari jadwal, meskipun dia menelepon hampir setiap hari untuk memeriksa apakah vaksin baru telah tiba.
Dia adalah satu dari jutaan orang Indonesia yang tinggal di pulau-pulau kecil yang mencari cara untuk mendapatkan vaksinasi di tengah meningkatnya jumlah kasus.
Hampir setengah dari kasus baru Covid-19 harian di Indonesia berasal dari daerah di luar pulau Jawa, rumah bagi sekitar 60% penduduk Indonesia.
Indonesia baru-baru ini dianggap sebagai "lubang hitam" Covid-19 di Asia.
Namun, situasi di negara ini berisiko menjadi lebih buruk karena gelombang kasus menyebar ke daerah-daerah dengan sistem perawatan kesehatan yang ketinggalan zaman dan tingkat vaksinasi yang lebih rendah.
"Saya khawatir antusiasme masyarakat akan berubah menjadi apatis," kata Senda, yang menjalankan usaha sosial bernama Lakoat Kujawas.
"Banyak orang harus berjalan berjam-jam atau menghabiskan banyak uang untuk mendapatkan vaksinasi," tambahnya.
"Sekali atau dua kali mereka bahkan mungkin ingin mencoba. Tapi setelah beberapa saat, mereka mungkin menyerah," jelasnya.
Ibukota Indonesia, Jakarta, mulai memerlukan bukti vaksinasi ketika meninggalkan rumah, karena sekitar 78% dari populasi kota telah memiliki setidaknya satu dosis.
Di Kalimantan Timur, di mana jumlah kasus meningkat, hanya 15% dari populasi yang menerima dosis pertama vaksin. Angka di Nusa Tenggara Timur adalah 11%.
Media lokal melaporkan bahwa kampanye vaksinasi di Kalimantan Timur dan Selatan telah dihentikan karena kurangnya pasokan.
Pada saat yang sama, ratusan orang mencoba melewati gerbang baja di kota Medan (Sumatera Utara), berteriak meminta vaksin.
Hingga saat ini, sekitar 8% dari 270 juta penduduk Indonesia telah menerima dua dosis vaksin.
Sebuah survei pemerintah yang dilakukan pada bulan Juli menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Indonesia ingin mendapatkan vaksinasi terhadap Covid-19.
Selama seminggu terakhir, Indonesia telah mencatat lebih dari 30.000 kasus baru Covid-19 setiap hari dan sekitar 1.600 kematian.
Jumlah total kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 3,6 juta dengan 104.000 kematian.
Di Thailand, jumlah kasus baru Covid-19 mencapai rekor untuk hari keempat berturut-turut dengan 21.838 kasus (7 Agustus).
Jumlah kematian juga belum pernah terjadi sebelumnya dengan 212 kasus.
Jumlah total kasus di Thailand hingga saat ini adalah 736.522 kasus, dengan 6.066 kematian.
Di Malaysia, jumlah kasus baru Covid-19 pada 7 Agustus sedikit menurun tetapi tetap tinggi, dengan 19.257 kasus dan 210 kematian.
Sebelumnya, pada 5 dan 6 Agustus, Malaysia mencatat masing-masing 20.596 dan 20.889 kasus baru Covid-19 - tertinggi yang pernah ada.