Find Us On Social Media :

Simpang Siur Badai Australia Akan Melanda NTT, Ternyata Begini Penjelasan dari BMKG Kupang

By Maymunah Nasution, Jumat, 6 Agustus 2021 | 08:17 WIB

Ilustrasi hujan lebat disertai angin kencang akibat cuaca ekstrem.

Intisari-online.com - Beredar info di masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) jika badai Australia akan melanda wilayah tersebut.

Menanggapi hal itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasius Meteorologi El Tari Kupang, NTT, menjelaskannya.

Badai Australia dikabarkan akan terjadi di perairan selatan Pulau Rote Ndao dan Pulau Timor Kamis 5/8/2021 sampai Senin 9/8/2021.

Kecepatan angin diprediksi terjadi Minggu 8/8/2021.

Baca Juga: Tahu Begitu dari Dulu, Ternyata Cuma Pakai Buah Murah Meriah Ini Bisa Rawat Rambut Kusut Tak Beraturan Gara-gara Cuaca Kering

Terkait informasi itu, Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Agung Sudiono Abadi mengatakan, fenomena angin kencang pada musim kemarau sering dan lazim terjadi di wilayah NTT.

"Terutama, di NTT bagian selatan yang berbatasan langsung dengan Australia seperti di sekitar Pulau Timor, Rote, Sabu, dan Sumba," ujar Agung, dilansir dari Kompas.com, Kamis (5/8/2021) malam.

Ia menuturkan, faktor pendorong bergeraknya massa udara ini adalah perbedaan tekanan udara antara satu tempat dengan yang lain dan biasanya di NTT berlangsung pada musim kemarau.

Hal ini, kata Agung, dipengaruhi garis semu matahari yang masih berada di belahan bumi utara, sehingga tekanan udara di utara (Asia) akan lebih rendah dibandingkan tekanan udara di selatan khatulistiwa (Australia).

Baca Juga: Setelah Eropa dan China Dilanda Banjir Melumpuhkan, Kini BMKG Rilis Peringatan 23-24 Juli: Jabar & DKI Jakarta Hujan Lebat Disertai Angin Kencang

Menurutnya, semakin tinggi selisih tekanan udara antara dua daerah, maka kecepatan gerak massa udara juga akan semakin tinggi atau cepat.

Jika tidak ada gaya lain yang mempengaruhi, maka angin akan bergerak secara langsung dari daerah bertekanan udara tinggi ke daerah bertekanan udara rendah.

"Fenomena angin kencang ini lebih sering terjadi pada siang hingga sore hari dan bersifat sementara," ungkap Agung.

Agung menuturkan, dampak langsung yang ditimbulkan, dapat memicu gelombang laut yang tinggi, robohnya papan reklame, baliho, dahan atau ranting pohon patah, dan dampak tidak langsung seperti meluasnya kebakaran lahan dan hutan.

Baca Juga: Ilmuwan Dibuat Kebingungan, di Wilayah Death Valley 'Batu' Bisa Bergerak Sendiri Seperti Makhluk Hidup, Namun Misteri Penyebabnya Belum Terpecahkan Hingga Kini

Terhadap kondisi ini, Agung mengimbau masyarakat agar waspada dan lebih berhati-hati terhadap dampak langsung yang dapat ditimbulkan oleh angin kencang ini.

Jika menerima informasi akan adanya badai atau hal lain terkait cuaca diimbau untuk tetap tenang.

Masyarakat diminta menghubungi BMKG terdekat untuk memperoleh informasi cuaca terkini.

"Kami Stasiun Meteorologi El Tari Kupang membuka layanan informasi cuaca 24 jam," ujar dia.

Baca Juga: Bayi 5 Bulan Terbang Sejauh 10 Meter Akibat Angin Kencang, Beginilah Kondisinya Saat Ditemukan Setelah 30 Menit Pencarian