Intisari-Online.com - Terjadi gempa dan tsunami diMaluku Tengah.
Hal itu disampaikan olehStasiun Geofisika Badan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ambon.
Dilansir dari kompas.com pada Kamis (17/6/2021), BMKG melaporkan telah telah gempabermagnitudo 6,1 diKabupaten Maluku Tengah, Rabu (16/6/2021).
Baca Juga: Nikko Jenkins, Pembunuh Bayaran yang Memotong Lidah dan Organ Vitalnya Agar Mirip Dewa Ular
Lalu hanya beberapa saat dari gempa itu, mendadak terjadi tsunami.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Ambon Herlambang Hudha mengatakan, tsunami dengan skala kecil itu terjadi di Kecamatan Tehoru.
"Setelah terjadi gempa kita bandingkan cuma berselang dua menit, muncul tsunami tapi cepat sekali,” kata Herlambang.
Herlambang melanjutkan bahwatsunami berskala kecil tersebut terjadi akibat longsoran bawah laut di wilayah itu.
“Kami dari BMKG dari awal kan sudah merilis tsunami."
"Tsunami diperkirakan karena longsoran bukan karena mekanisme gempa yang menyebabkan tsunami tapi longsoran bawah laut."
"Kami sudah memperkirakan itu,” ungkapnya.
Akan tetapiHerlambang menambahkan bahwagempa bermagnitudo 6,1 seharusnya tidakmenimbulkan tsunami.
Tapitsunami terjadi karena ada longsoran bawah laut.
Soal tsunami karena longsoran bawah laut itu, ketinggian tsunami mencapai 0,5 meter.
“Ketinggiannya cuma 0,5 meter."
"Kalau berdasarkan pengalaman itu gempa kayak tadi itu seharusnya tidak ada tsunaminya."
"Tapi karena ada longsoran bawah laut, itu perkiraan kami,” ungkapnya.
Beruntungnya tsunami telah mereda. Akan tetapi BMKG akan terus melakukan pemantauan.
“Jadi untuk tsunaminya sudah aman, boleh dibilang sudah mereda sudah aman lah,” katanya.
Sebelum tsunami, puluhan wargadi Kecamatan Tehoru sudah lebih dulu mengungsi kaena gempa membuat beberapa rumah mereka rusak.
Mereka juga telah menerima himbauan agar mengungsi ke ketinggian.
Stay safe untuk semua warga di Maluku dan juga warga Indonesia lainnya.