Find Us On Social Media :

Peristiwa Rengasdengklok dan Cerita Bung Hatta Jalankan Sahur pada Hari Ke-9 Puasa: 'Tak Ada Nasi, yang Kumakan Roti, Telur, dan Ikan Sarden'

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 4 Agustus 2021 | 12:34 WIB

Peristiwa Rengasdengklok

Intisari-Online.com - Memuncaknya perjuangan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia datang dari desakan golongan muda dalam peristiwa Rengasdengklok.

Baik golongan tua maupun golongan muda, mereka berpendapat bahwa kemerdekaan Indonesia harus segera diproklamasikan.

Hanya saja terjadi perbedaan pendapat mengenai cara melaksanakan Proklamasi tersebut.

Adanya perbedaan antara golongan muda dan golongan tua menyebabkan terjadinya peristiwa Rengasdengklok yang terjadi pada 16 Agustus 1945 pukul 03.00 WIB.

Baca Juga: Peristiwa Rengasdengklok Bukan 'Penculikan' Melainkan 'Operasi Militer' yang Dilakukan Para Pemuda terhadap Soekarno-Hatta

Dalam buku Sejarah Nasional Indonesia VI (1984) oleh Marwati Djoened Poesponegoro dan temannya, peristiwa Rengasdengklok berawal dari golongan pemuda membawa Ir Sukarno dan Mohammad Hatta ke luar koita.

Nah, tak banyak yang tahu bahwa Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945 berada di tengah suasana bulan puasa.

Bahkan, menjelang pembacaan teks proklamasi keesokan harinya, para perumus teks proklamasi, termasuk Wakil Presiden Pertama Indonesia Mohammad Hatta, harus sahur dengan roti, telur, dan ikan sarden.

Saat itu, Hatta sahur di rumah Admiral Maeda usai rapat persiapan kemerdekaan yang rampung pada pukul 03.00.

Baca Juga: Peristiwa Rengasdengklok, Saat Jenderal Terautji Turut Berucap: 'Terserah kepada Tuan-tuan Kapan Indonesia Akan Merdeka'