Find Us On Social Media :

Pantas Tagar #SouthKoreaRacist Sampai Trending, Usai Media Mereka Lecehkan Indonesia saat Pembukaan, Kini Petembaknya Ledek Sniper Iran yang Raih Emas Olimpiade

By Tatik Ariyani, Minggu, 1 Agustus 2021 | 20:05 WIB

Tangkapan layar penayangan kontingen Indonesia dalam upacara pembukaan Olimpiade Tokyo yang disiarkan oleh televisi MBC Korea Selatan pada Jumat (23/7/2021).

Javad berhasil merebut medali emas sekaligus medali pertama dari Olimpiade Tokyo 2020 bagi Iran dari cabang olahraga menembak.

Namun, kemenangan Javad ternyata menimbulkan kecaman di Israel karena prajurit militer Iran itu dituduh sebagai penjahat dunia yang tidak pantas mendapatkan medali emas di ajang bergengsi dunia itu.

Melansir The Jerusalem Post, Senin (26/7/2021), Javad yang tergabung dalam Islamic Revolutionary Guard Corps (IRGC) atau Pasukan Garda Revolusi Islam Iran tersebut dicap sebagai seorang teroris.

United for Navid mengatakan IRGC “memiliki sejarah kekerasan dan pembunuhan tidak hanya terhadap orang-orang Iran dan pengunjuk rasa di sana, tetapi juga orang-orang yang tidak bersalah di Suriah, Irak dan Lebanon. IRGC adalah organisasi teroris asing yang ditunjuk oleh Amerika Serikat.”

Rezim Iran telah memainkan peran penting dalam memajukan perang diktator Suriah Bashar Assad melawan penduduknya, yang telah mengakibatkan kematian lebih dari 500.000 orang di negara yang terfragmentasi.

United For Navid menulis "kepada IOC awal tahun ini dan memperingatkan mereka tentang kemungkinan kehadiran militer dan bahkan politisi yang menjabat sebagai perwakilan atletik Iran. Pejabat IOC tidak pernah mengambil tindakan apapun. Pemberian medali emas Olimpiade kepada anggota organisasi teroris merupakan penghinaan bagi atlet lain dan tanda hitam di IOC. United for Navid menyerukan penyelidikan segera oleh IOC, dan sampai penyelidikan selesai, penangguhan penghargaan medali apa pun.”

Ellie Cohanim, mantan wakil utusan khusus AS kelahiran Iran untuk memantau dan memerangi antisemitisme di Departemen Luar Negeri AS, mentweet: "Sungguh memalukan bagi Olimpiade. Orang ini telah dianggap sebagai anggota IRGC sebagai organisasi teroris yang ditunjuk."