Find Us On Social Media :

Digunakan Sebagai Vaksin Utama di Indonesia Saat Ini, Ilmuwan Ungkapkan Ada Kabar Baik dan Kabar Buruk dari Penggunaan Vaksin Sinovac China, Berikut Penjelasannya!

By Afif Khoirul M, Kamis, 29 Juli 2021 | 15:24 WIB

Ilustrasi vaksin China Sinovac.

Namun, di sisi positifnya, para ilmuwan menemukan bahwa tembakan ketiga memberikan efek booster yang kuat.

Tim peneliti China melaporkan temuan dari studi sampel darah dari orang dewasa sehat berusia antara 18-59 dalam sebuah makalah.

Sehubungan dengan peserta yang diberi dua dosis Sinovac, dua atau empat minggu terpisah, hanya 16,9 persen dan 35,2 persen.

Masing-masing masih memiliki antibodi penawar di atas standar, oleh peneliti anggap sebagai tingkat ambang batas terdeteksi enam bulan setelah injeksi kedua.

Angka-angka itu didasarkan pada data dari dua kohort, yang masing-masing melibatkan lebih dari 50 peserta.

Sementara studi tersebut memberikan dosis ketiga vaksin atau plasebo kepada total 540 peserta.

Para peneliti tidak dapat memastikan bagaimana penurunan antibodi akan mempengaruhi efektivitas suntikan.

Karena para ilmuwan belum mengetahui secara pasti berapa ambang batas tingkat antibodi untuk vaksin yang dibutuhkan untuk mencegah Covid-19.

Baca Juga: Dulu Jadi Alat China untuk Keuntungan Politik, Diplomasi Vaksin China Kini Runtuh di Asia Tenggara, Ini Penyebabnya