Find Us On Social Media :

Dulu Jadi Alat China untuk Keuntungan Politik, Diplomasi Vaksin China Kini Runtuh di Asia Tenggara, Ini Penyebabnya

By Tatik Ariyani, Senin, 26 Juli 2021 | 18:33 WIB

Ilustrasi vaksin China Sinovac.

Intisari-Online.com - Selama enam bulan pertama tahun 2021, ketika AS dan Eropa berjuang untuk mendapatkan cukup vaksin untuk populasi mereka, China tampaknya berhasil mengendalikan virus corona.

China juga tampaknya menjadi satu-satunya sumber vaksin untuk negara-negara berkembang, terutama di Asia Tenggara.

Namun, diplomasi vaksin China di Asia Tenggara telah runtuh.

Hal ini diungkap dalam artikel berjudul Letter to Editor: China’s vaccine diplomacy collapses in South East Asia oleh An Ly yang tayang di Taiwan News pada Minggu (25/7/2021).

Baca Juga: Cukup 10 Menit! Inilah 4 Trik Alami Untuk Turunkan Tekanan Darah Tinggi Sebelum Vaksinasi Covid-19

Jutaan vaksin buatan China telah dikirim ke negara-negara di Asia Tenggara.

Filipina, Indonesia, dan Kamboja menerima sebagian besar vaksin buatan China di kawasan itu, baik yang dibeli maupun disumbangkan.

Pada 13 Januari lalu, Presiden Joko Widodo mengumumkan mendapatkan suntikan vaksin Sinovac pertamanya, untuk memulai kampanye vaksin COVID-19 massal di seluruh negeri.

Hanya beberapa bulan kemudian, Indonesia berada dalam kekacauan di mana jumlah kasus COVID meningkat pesat.

Baca Juga: ‘Bukan Pengganti Vaksin’ Meski Menurut Penelitian, Konsumsi Kopi dan Sayuran Bisa Turunkan Risiko Terhadap Covid-19