Find Us On Social Media :

Tak Perlu Koar-koar Tantang China Ala Duterte atau Mahathir, Indonesia Tegaskan Posisinya di Laut China Selatan Hanya dengan Lakukan Ini di 3 Pulau yang Jadi Benteng 'Kerakusan China'

By Mentari DP, Rabu, 28 Juli 2021 | 17:30 WIB

Indonesia dan konflik Laut China Selatan.

Intisari-Online.com - Soal konflik Laut China Selatan, banyak negara yang menetang China.

Salah satunya Filipina yang terang-terangan tidak suka dengan konflik Laut China Selatan.

Bahkan Presiden Filipina Rodrigo Duterte berniat akan membalas ke China jika negara itu melakukan provokasi secara terang-terangan kepada negaranya.

Baca Juga: Benci Setengah Mati dengan Amerika, Vladimir Putin Tak Terima Jika Amerika Lebih Unggul dari Rusia, Langsung Suruh Bikin Pesawat 'Kiamat' dan Tahan Nuklir, Buat Apa?

"Kami tidak akan mundur satu inci pun," kata Duterte seperti yang dikutip dari Reuters.

Tak hanya itu, Duterte juga tidak akan mundur bahkan jika China sampai berniat membunuhnya.

Hampir mirip dengan Duterte, mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad juga dikenal keras menghadapi China.

Pemimpin berusia 94 tahun itu bahkan berani mengklaim wilayah Malaysia i sengketa Laut China Selatan.

Dan tidak takut jika China marah besar karena sikap Malaysia itu.

Sebab memang para pemimpin Malaysia sebelumnya disebut jarang mengkritik China.

Baca Juga: Pantas PPKM Level 4 Diperpanjang, Indonesia Kembali Pecahkan Rekor Dunia Kasus Kematian, Petugas Siang dan Malam Makamkan Jenazah Pasien, 'Harus Antre!'

Nah, berbeda dengan sikap Filipina dan Malaysia, Indonesia justru punya cara cerdas melawan kekuatan China di Laut China Selatan.

Dilansir dari yenisafak.com pada Rabu (28/7/2021), Indonesia dilaporkan akan mengadakan latihan militer bersama Amerika Serikat (AS) pada bulan Agustus 2021 mendatang.

Menjelang hal itu, ratusan tentara AS telah tiba di Sumatera Selatan untuk mengikuti latihan militer gabungan pada 1-14 Agustus.

Menurut pernyataan Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada hari Senin, lebih dari 4.500 personel militer dari kedua negara akan mengambil bagian dalam latihan yang akan menjadi latihan militer gabungan terbesar antara kedua negara dalam sejarah.

Jenderal Andika Perkasa, Kepala Staf Angkatan Darat Indonesia, mengatakan latihan, yang disebut Garuda Shield, bertujuan untuk memperkuat hubungan persahabatan antara Jakarta dan Washington.

Jenderal Tatang Subarna, juru bicara TNI, mengatakan latihan bersama tahun ini akan diikuti oleh 2.246 tentara Indonesia dan 2.282 personel tentara AS.

Subarna mengatakan mereka akan mengikuti latihan untuk staf, pelatihan lapangan, kebakaran, kedokteran, dan penerbangan.

Latihan tersebut akan diadakan secara terpisah dan serentak di tiga daerah latihan tempur.

Termasuk Baturaja di Palembang, Amborawang di Kutai Kartanegara, dan Makalisung di Sulawesi Utara, menurut juru bicara itu.

Subarna mengatakan sudah ada 300 tentara AS tiba di Palembang pada Sabtu.

Baca Juga: Angkatan Laut China Langsung Panik, Kapal Perang Musuh Ini Sukses Nyelonong di Laut China Selatan, Bahkan Punya Pangkalan Militer di Negara Tetangga Indonesia Ini

“Semua personel US Army akan tiba di Palembang besok dengan total lima pesawat."

"Sedangkan tentara yang akan berlatih di Amborawang dan Makalisung akan tiba hari ini masing-masing satu pesawat,” tambahnya.

Latihan itu dilakukan di tengah meningkatnya kondlik di Laut China Selatan antara AS dan China.

Ini setelah Beijing mengusir kapal perang Washington dari perairan teritorialnya di laut yang disengketakan awal bulan ini.

Indonesia sendiri terlibat konflik Laut China Selatan setelah menolak klaim “sembilan garis putus-putus” China di Laut Natuna Utara.

Baca Juga: Sikapnya Mulai Mirip China, Mendadak Inggris Mati-matian Ingin Kuasai Wilayah Sengketa Ini, Sampai Bikin Negara Amerika Latih Ini Ancam Perang!