Find Us On Social Media :

Kasus Kematian Covid-19 di Indonesia Jadi Tertinggi di Dunia, Mulai Hari ini Pemprov DKI Jakarta Operasikan Mesin Kremasi di TPU Tegal Alur

By Ratih Widihastuti Ayu Hanifah, Sabtu, 24 Juli 2021 | 14:45 WIB

pemakaman jenazah Covid-19 di Indonesia

Intisari-Online.com - Rencananya Pemprov DKI Jakarta akan memberikan pelayanan gratis untuk mengkremasi jenazah.

Hal ini mengingat angka Covid-19 yang semakin tinggi. 

Pemerintah DKI Jakarta akan mengoperasikan mesin kremasi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Jakarta Barat yang akan mulai Sabtu (24/7/2021) hari ini. 

Baca Juga: Tolong Mulai Sekarang Cewek-cewek Stop Lakukan Ini pada Wajah Anda, Ada Bahaya yang Mengintai Wajah dan Kulit Anda

"Kami rencanakan besok, hari ini sudah selesai, tapi kami menunggu instruksi Pak Anies sama Bapak Wali Kota Jakarta Barat," jelas Andres.

Andreas selaku Ketua Umum Perkumpulan Sosial Himpunan Bersatu Teguh Sumbar Riau, menjelaskan prosedural dalam mengerjakan satu jenazah yang ingin dikremasi membutuhkan waktu 2,5 jam untuk mengkremasi satu jenazah.

"Kami menyesuaikan saja, siapa saja yang datang ke kami, bisa 2,5 jam untuk 1 jenazah."

"Kalau kami bekerja 15 jam, bisa enam jenazah kami kremasi," ungkap Ketua Umum Perkumpulan Sosial Himpunan Bersatu Teguh Sumbar Riau, Andeas Sofiandi di lokasi, Jumat (23/7/2021).

Andreas mengatakan, pihaknya akan melayani masyarakat yang akan mengkremasi jenazah terutama pada pasien COVID-19.

Sampai saat ini menurutnya belum bisa dipastikan berapa jumlah yang dikremasi.

Baca Juga: 'Menteri Provokator' Syed Saddiq Tersandung Kasus Korupsi, Ternyata Mantan Atasannya Sempat Singgung Korupsi di Malaysia Jauh Lebih Besar daripada di Indonesia

Dia menambahkan program ini merupakan kolaborasi antara perkumpulan Sosial Himpunan Bersatu Teguh Sumbar Riau dengan Pemprov DKI Jakarta demi memenuhi keadaan situasi COVID-19.

"Kolaborasi antara saya selaku perkumpulan bersama dengan, dalam memenuhi keadaan, situasi pemerintah."

"Jadi Gubernur menyediakan fasilitas ini. Jadi Pemprov menyediakan fasilitas ini untuk melayani masyarakat," jelas Andreas.

Andreas juga menjelaskan program kolaborasi dengan Pemprov DKI ini akan di sediakan untuk melayani keluhan masyarakat selama ini baik terlayani atau tidak terlayani. 

Andreas mengatakan, bangunan mesin permanen dan konstruksi mesin krematorium itu dibuat dari baja.

"Ini bangunan permanen, cuma mesinnya yang sifatnya menyesuaikan bagiamana situasi pandemi ini."

"Bangunan permanen dan konstruksi baja," papar dia.

Bahkan, pemakaman inipun direncanakan untuk semua umat beragama.

Tidak melihat dari segi kapasitas korban-korban mampu atau tidaknya. Semua akan dilayani sesuai prosedural yang diterapkan.

"Siapa saja umat beragama yang membutuhkan sesuai dengan kepercayaan agamanya kami layani."

"Lalu, jika ada pertanyaan apakah ini untuk kalangan tidak mampu."

"Kami layani, jadi namanya orang meninggal harus segera diproses."

Baca Juga: Warga Afghanistan di Ambang Ketakutan, Dulu Porak-poranda Setelah Perang dengan Amerika, Kini Pemberontak Ancam Kuasai Afghanistan Hanya dalam Waktu 6 Bulan

"Ini karena kalau meninggal tidak lagi melihat mampu atau tidak mampu, tapi jasadnya harus segera di proses," tegas Andreas.

Menurut Andreas, jenazah ini akan tetap segera dikebumikan meskipun di situasi penuhnya lahan pemakaman di Ibukota Jakarta.

Demi menunjang program Gubernur Anies Baswedan dalam pelayanan  warganya.

Selanjutnya, antisipasi pungutan liar nantinya prosesi kremasi ini diatur juga oleh Di Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta.

Dengan pelayanan berasama ini harapannya tidak ada penundaan pelayanan disaat ini masyarakat bisa terlayani dengan baik.

Rencananya pemerintah akan menyiapkan progam ini secara gratis.

Adapun sejumlah persyaratan bagi masyarakat yang hendak menggunakan fasilitas mesin krematorium berupa surat kematian, KTP orang atau jenazah yang hendak dikremasi, dan KTP keluarga atau penjamin.

Meski demikian, teknis pendafarannya masih akan dibicarakan dengan pihak Dinas Pemakaman.

"Nanti akan kami bicarakan dengan Pemda, Dinas Pemakaman."

"Tapi syaratnya sudah ada seperti surat keterangan meninggal, KTP, KTP penjamin keluarga."

"Kalau jumlahnya banyak masuk dalam antrean,"  sambung dia.

Baca Juga: Dikira Sudah pada Lupa, Militer China Panik Bukan Main Ketika Dikepung Kapal Perang Inggris dan Musuh Abadi China Ini, Ternyata Negeri Panda Dicurigai Lakukan Kecurangan Ini

Sehubungan dengan program kremasi ini, dia menambahkan jika ada keluarga ingin mengkremasi untuk hubungi hotline jika persyaratan sudah terpenuhi.

Untuk teknisnya pun biasanya rumah sakit sudah meyiapkan peti dan sampai TPU Tegal Alur siap untuk dikremasi.

"Tinggal hubungi hotline, kalau sudah terpenuhi. Biasanya nanti dijadwalkan.

Pokoknya di rs rujukan atau di rumah sudah siap atau masuk peti sampai sini tinggal kremasi," tutupnya Andreas.

Saat ini. diketahui mesin krematorium jenazah yang berlokasi di Blok Kristen TPU Tegal Alur tersebut telah memasuki hari ketujuh proses perampungan.  

Baca Juga: Pantas Saja WHO Langsung Mencak-mencak, Kasusya Naik 5 Kali Lipat dan Sudah Jadi Salah Satu Episentrum, Alih-alih Turuti Perintah WHO Pemerintah Indonesia Malah Lakukan Ini