Ia menerima beberapa tunjangan lain seperti 70.000 RM (Rp 240 juta) untuk liburan tahunan, 180 RM (Rp 615.000) untuk makan dan minum sehari-hari, serta 10.000 RM (Rp 34 juta) untuk biaya pindah rumah.
Ketua Pemuda Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) ini juga menerima bonus satu kali sebesar 42.000 RM (Rp 143 juta) demi pembelian set makan serta uang sebesar 150.000 (Rp 512 juta) setelah ia berhenti dari posisinya sebagai menteri.
Syed Saddiq mengaku bahwa ia tak pernah memberikan kontrak ke pihak lain selama menjadi menteri.
Ia kukuh mengatakan kalau semua kontrak diberikan melalui panitia tender.
Selanjutnya ia mengaku selalu melakukan tender terbuka untuk semua kontrak, dan menjadi menteri yang selalu mendeklarasikan asetnya.
Ia mengatakan tidak paham mengapa ia harus membuat laporan polisi jika uang yang hilang dari rumahnya adalah hasil korupsi.
Catatan saja, Syed Saddiq mengundurkan diri dari pemerintahan Malaysia pada akhir Februari 2020 karena "tak ingin bekerja dengan para koruptor".
Pengunduran dirinya ia lakukan setelah kemenangan aliansi politik Perikatan Nasional untuk memegang pemerintahan Malaysia.
Aliansi inilah yang kini ia tuduh menyudutkan dirinya terlibat korupsi penggelapan uang partai Bersatu.