Find Us On Social Media :

Ada Sosok Mahasiswa Indonesia di Balik Terciptanya Vaksin AstraZeneca, Ini Perannya dalam Pembuatan Vaksin Virus Corona dari Inggris Tersebut

By Khaerunisa, Senin, 19 Juli 2021 | 15:10 WIB

Indra Rudiansyah, warga negara Indonesia yang terlibat dalam penelitian dan pembuatan vaksin Covid-19 di Universitas Oxford, Inggris.

Baca Juga: Bak Tak Mau Kalah dengan India, Indonesia Bersiap 'Ciptakan' Varian Baru Virus Corona, Data 18 Juli Kemarin Seolah Semakin Memastikannya

Dengan pengalamannya pernah terlibat dalam pengembangan vaksin rotavirus dan novel polio di Biofarma setelah lulus dari ITB, dia berkontribusi untuk tim tersebut.

Indra Rudiansyah bercerita bagaimana dia dituntut untuk selalu bekerja dengan baik, cepat, dan siap dengan perubahan rencana karena kondisi yang serba dinamis.

Proses pengembangan vaksin AstraZeneca pun terhitung sangat cepat, karena dalam enam bulan sudah menghasilkan data uji preklinis dan inisial data untuk safety, serta imunogenitas di manusia.

Padahal, ia mengungkapkan, biasanya vaksin baru paling tidak memerlukan waktu lima tahun hingga tahapan tersebut.

Baca Juga: 5 Tokoh Perintis Kebangkitan Nasional, Salah Satunya Orator Andal yang Pandai Beri Semangat pada Rakyat

Pemuda asal Bandung lulusan S1 Mikrobiologi dan S2 Bioteknologi ITB ini juga mengungkapkan, bahwa dalam prosesnya, studi dilakukan terhadap 560 orang dewasa yang sehat, termasuk 240 orang berusia di atas 70 tahun.

Hasilnya, vaksin virus corona AstraZeneca lebih dapat ditoleransi pada orang yang lebih tua daripada orang dewasa muda.

Lebih dari 600 juta dosis vaksin AstraZeneca kini telah dipasok ke 170 negara di seluruh dunia, termasuk 100 negara lebih yang tergabung dalam COVAX.

Selain itu, meski harganya termurah, efikasi atau kemanjuran vaksin AstraZeneca cukup tinggi, termasuk mencegah infeksi Covid-19 varian Delta hingga 92 persen.

Baca Juga: Jangan Diabaikan Pertanda Ini! Siapa Sangka Selama Telinga Anda Berdenging Ada 5 Hal Ini yang Minta Diperhatikan

(*)