Hal itu dia ungkapkan dalam sebuah penelitian di Boston pada 2020.
Tak tanggung-tanggung, dr. Henry menjelaskan bahwa vitamin D dapat mengurangi kemungkinan infeksi Virus Corona sampai dengan 54 persen.
“Ini hampir sama dengan vaksin loh. Kan lumayan banyak."
"Kalau vaksin 60 sampai dengan 65 persen, beda-beda,” tuturnya.
Hanya saja, kondisi itu dapat dicapai tubuh memiliki kadar Vitamin D yang optimal.
Sebelumnya dr. Henry telah memeriksa kadar vitamin D dilakukan dengan tes darah yang disebut 25-hydroxyvitamin D, dengan pengukuran nanogram per mililiter.
Kisaran normal kadar vitamin D dalam tubuh adalah antara 30 hingga 60 nanogram per mililiter.
Akan tetapi berdasarkan data World Health Oragnization (WHO), dr. Henry menyebutkan rendahnya kadar vitamin D penduduk Indonesia.
Di mana rata-rata kadar Vitamin D penduduk Indonesia adalah 17,2.
Angka tersebut sangat rendah. Bahkan paling rendah di antara negara-negara ASEAN lainnya.
Padahal vitamin D punya banyak manfaat untuk mengurangi berbagai infeksi bakteri hingga virus, termasuk soal Covid-19.