Find Us On Social Media :

Konon Keji, Digambarkan Monster Gila Harta dan 'Maniak Hubungan Suami Istri', Ratu Terakhir Perancis Marie Antoinette Memiliki Sisi Lain yang Diabaikan Para Musuhnya

By Maymunah Nasution, Rabu, 14 Juli 2021 | 16:40 WIB

Ratu terakhir Perancis, Marie Antoinette, digambarkan keji dan senang melihat warganya kelaparan, cerita tentangnya sebenarnya tidak demikian

Intisari-online.com - Revolusi menjadi titik balik suatu negara, dari pemerintahan kerajaan atau monarki berubah menjadi pemerintahan republik.

Revolusi biasanya digerakkan oleh pergerakan rakyat yang muak dengan kerajaan.

Salah satu revolusi paling diingat sepanjang masa adalah Revolusi Perancis, kala rakyat Perancis menuntut raja mereka, Louis XVI, dan ratunya, Marie Antoinette, untuk digulingkan.

Antara tahun 1700 dan 1789, populasi Perancis meningkat dari 18 juta menjadi 26 juta, pengangguran di mana-mana, dan harga pangan meroket disebabkan bertahun-tahun gagal panen.

Baca Juga: Kala Warga Palestina Menentang Inggris dan Israel, Revolusi Sebelum Pembentukan Negara Israel dan Peristiwa Nakba yang Tunjukkan Betapa Kuat Sebenarnya Palestina

Stress sosial menyebar menyebabkan terjadinya Revolusi Perancis, kemudian Raja Louis XVI dipenggal, menyebabkan Marie Antoinette menjadi janda.

Mengutip pbs.org, rakyat Perancis berang dengan raja dan ratu mereka karena Raja Louis XVI gagal membangun ekonomi yang makmur dan Ratunya gagal menghasilkan keturunan.

Raja Louis XVI digambarkan tidak tertarik dalam pemerintahan, dan Marie Antoinette digambarkan menjadi ratu yang gila pesta.

Rakyat merasa tidak disejahterakan oleh pemimpin mereka dan raja dan ratu mereka sibuk bersenang-senang.

Baca Juga: Kisah Madame de Pompadour, Gundik Raja Louis XV yang Diberi Pemakaman Terbaik Bak Permaisuri saat Wafat, Tapi Kini Jasadnya Justru Berada di Bawah Trotoar