Find Us On Social Media :

Ditinggalkan Militer Amerika, 22 Prajurit Afghanistan Langsung Ditembak Mati oleh Taliban, Joe Biden Ngaku Ogah Kirim Bala Bantuan, 'Kami Sudah Selesai'

By Mentari DP, Rabu, 14 Juli 2021 | 18:30 WIB

Militer Amerika ditarik dari Afghanistan, Taliban langsung bertindak.

Intisari-Online.com - Setelah puluhan tahun, akhirnya militer Amerika ditarik dari Afghanistan.

Seharusnya ketika militer  Amerika ditarik dari Afghanistan, itu merupakan hal baik bagi negara Timur Tengah tersebut.

Namun nyatanya sebaliknya.

Baca Juga: Duh, Sempat Dikirim ke Laut China Selatan, Mendadak Kapal Induk Termahal di Dunia Ini Dihantam Wabah Covid-19, Kini Sedang Berada di Lokasi Dekat Indonesia Ini

Ketika militer Amerika Serikat (AS) ditarik, malahan negara itu diserbu kelompok militan lainnya. Yaitu Taliban.

Bahkan Taliban tak segan-segan melakukan kekerasan. Seperti yang terjadi baru-baru ini.

Dilansir dari express.co.uk pada Rabu (14/7/2021), 22 pasukan komando Afghanistan telah ditembak mati oleh Taliban.

Itu terjadi hanya beberapa saat setelah mereka menyerah.

Laporan itu didapat ketika sebuah video viral.

Video itu diduga diambil pada 16 Juni 2021. Terlihat ada pertempuran besar antara pasukan Taliban dan Afghanistan.

Awalnya pasukan komando yang dilatih AS itu dikirim ke kota Dawlat Abad, di provinsi Faryab utara, untuk merebutnya kembali dari kendali para jihadis.

Namun, setelah baku tembak selama dua jam, pasukan komando dikepung.

Baca Juga: Seantero Indonesia Terkecoh, Sumber Penyakit Utama di Rumah yang Dihuni Jutaan Mikroba Berbahaya Nyatanya Bukanlah Kamar Mandi Apalagi Dapur

 

Tanpa dukungan udara atau bala bantuan, para prajurit terpaksa menyerah.

Dalam video yang dibagikan dengan jaringan veteran Funker530 minggu lalu, orang-orang bersenjata terlihat menggiring tentara Afghanistan ke lapangan umum.

Menurut terjemahan dari CNN, para pengamat memohon agar para pria itu tidak dilukai.

“Jangan tembak mereka, jangan tembak mereka, saya mohon jangan tembak mereka,” kata seseorang dalam bahasa Pashto setempat.

Namun para penculik tidak peduli.

Mereka kemudian terdengar meneriakkan “Allahu Akbar” sebelum melepaskan puluhan peluru ke arah tentara.

Rekaman video kedua menunjukkan tubuh orang-orang yang berserakan di tanah.

Setelah pembantaian, seorang komandan darat Taliban terdengar menyuruh anak buahnya untuk menanggalkan perlengkapan tentara mereka.

Seorang saksi yang dilaporkan melihat insiden itu mengatakan kepada CNN: “Para komando dikepung oleh Taliban."

“Kemudian mereka membawa mereka ke tengah jalan dan menembak mereka semua.”

Palang Merah telah mengkonfirmasi mayat 22 pasukan komando Afghanistan telah ditemukan.

Namun, Taliban mengklaim video tersebut adalah tipuan dan bahwa pasukan komando tersebut ditahan, meskipun mereka tidak memberikan bukti apapun.

Baca Juga: Salip India, Kini Indonesia Jadi Negara dengan Kasus Harian Covid-19 Tertinggi di Dunia, Kasus Kematian Tertinggi ke-2 di Dunia

 

Video itu diberikan kepada Funker530 dari sumber anonim yang berharap rekaman itu akan meyakinkan unit tentara bahwa menyerah belum tentu merupakan pilihan "aman".

Rekaman itu muncul saat pasukan sekutu Inggris, Amerika dan lainnya menarik diri dari Afghanistan setelah dua dekade pertempuran.

Lalu Taliban mengklaim menguasai sekitar 80 persen negara itu setelah merebut kembali banyak daerah pedesaan dari pasukan pemerintah.

Pekan lalu, Presiden AS Joe Biden, membela penarikan pasukan dari negara itu, mengklaim tujuan AS telah selesai.

"Kami pergi karena dua alasan," kata Presiden Biden.

“Satu, untuk membawa Osama bin Laden ke gerbang neraka."

“Alasan kedua adalah untuk menghilangkan kapasitas Al Qaeda untuk menangani lebih banyak serangan terhadap Amerika Serikat dari wilayah itu."

“Kami mencapai kedua tujuan itu. Titik."

Hampir 2.500 personel Amerika tewas dan 20.722 terluka dalam perang tersebut.

Terakhir, Presiden Biden mengatakan tidak akan lagi mengirim pasukan AS ke sana.

“Saya tidak akan mengirim pasukan Amerika lainnya di masa depan untuk berperang di Afghanistan tanpa harapan yang masuk akal untuk mencapai hasil yang berbeda.”

Baca Juga: Ternyata Kehadiran Militer Amerika Begitu Penting di Negara Ini, Begitu Mereka Ditarik Wanita Pun Harus Membawa Senapan Saat di Jalanan Saking Berbahayanya Situasinya