Salah Satunya Tunda Penyelesaian Masalah Irian Barat, Inilah Isi Perjanjian KMB yang Ditandatangani Demi Selesaikan Sengketa Kedaulatan Indonesia dengan Belanda

Khaerunisa

Penulis

Intisari-Online.com - Isi Perjanjian KMB salah satunya adalah menunda penyelesaian masalah Irian Barat.

Perundingan KMB berjalan alot, namun masalah Irian Barat tidak menemui titik kesepakatan dalam pembicaraan tersebut.

Indonesia ingin agar semua bekas daerah Hindia Belanda menjadi daerah Indonesia, sedangkan Belanda ingin menjadikan Papua bagian barat negara terpisah karena perbedaan etnis.

Akhirnya, hanya disepakati bahwa masalah ini akan diselesaikan dalam waktu satu tahun.

Baca Juga: Pengaruh Isi Perjanjian KMB terhadap Masalah Irian Barat, Poin Ini Sudah Disepakati Tapi Malah Diingkari Belanda

Sayangnya, apa yang sudah disepakati terkait masalah Irian Barat tersebut diingkari Belanda.

Tak kunjung dilakukan pembicaraan, bahkan setelah lebih dari satu dekade.

Pengingkaran Belanda itulah yang akhirnya menimbulkan konfrontasi lain di kemudian hari, hingga diluncurkan apa yang disebut sebagai Operasi Trikora oleh Presiden Soekarno.

Lalu, selain penundaan masalah Irian Barat, apa lagi isi Perjanjian KMB yang ditandatangani Indonesia dan Belanda demi menyelesaikan sengketa kedaulatan?

Baca Juga: Tewaskan Kepala Puskesmas di Kalimantan Barat, Jebakan 'Happy Hypoxia' pada Pasien Covid-19 Ternyata Bisa Dicegah dengan Cara ini

Tentu yang utama adalah Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia, tetapi dalam bentuknya sebagai Republik Indonesia Serikat.

Berikut ini isi Perjanjian KMB yang ditandatangani setelah 4 tahun konflik berlangsung:

Baca Juga: Orang-orang Mungkin Lupa, Nyatanya Konflik China dengan Jepang Rugikan Setidaknya Sepuluh Juta Nyawa, Tengok Saja Tahun-tahun Penting Ini, Lebih Mengerikan daripada Nazi Jerman

Kemudian pada 27 Desember 1949 penyerahan kedaulatan Belanda terhadap Indonesia disahkan.

Penyerahan dilakukan di dua tempat, yakni Jakarta, Indonesia dan Amsterdam, Belanda.

Satu hari setelah pengakuan kedaulatan, ibukota negara pindah dari Yogyakarta ke Jakarta.

Kemudian dilangsungkan upacara penurunan bendera Belanda dan dilanjutkan dengan pengibaran bendera Indonesia.

Baca Juga: China dan Amerika Saling Tuduh Asal Mula Covid-19 Berasal, Joe Biden Mendorong 'Penggandaan Upaya Penelitian' Agar Hasilnya Lebih Pasti

KMB sendiri diadakan di kota Den Haag, Belanda pada 23 Agustus-2 November 1949.

Dihadiri oleh para delegasi perwakilan Republik Indonesia, perwakilan Belanda, dan Bijeenkomst voor Federaal Overleg (BFO) atau perwakilan negara yang diciptakan Belanda di kepulauan Indonesia.

Perundingan KMB diselenggarakan setelah beberapa perjanjian telah ditandatangani sebelumnya tidak berhasil membuat Belanda mengakui kedaulatan RI dan mengakhiri konflik Indonesia-Belanda.

Usaha diplomatik tersebut diantaranya Perundingan Linggarjati dan Perjanjian Renville. Sementara Perjanjian Roem Royen mengantarkan Indonesia dan Belanda ke Perjanjian KMB.

Baca Juga: ‘Saya Memiliki Mimpi…’ Songsong Masa Depan yang Lebih Baik, Seniman Muda Timor Leste Ini Desain Keramik untuk Kehidupan Mereka Melalui Pelatihan yang Disediakan

(*)

Artikel Terkait