Hal ini karena pertumbuhan ekonomi 2020 mengalami kontraksi atau minus 2,07 persen imbas pandemi Covid-19.
Dalam konferensi pers virtual perkembangan ekonomi Indonesia di Jakarta, Selasa (9/2), Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, "Dengan keadaan yang kita alami di masa pandemi (pertumbuhan ekonomi) ini terkoreksi."
Suharso menjelaskan produk domestik bruto (PDB) per kapita dan Pendapatan Nasional Bruto atau Gross National Income (GNI) per kapita Indonesia mengalami penurunan pada 2020.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui utang pemerintah berpotensi terus membengkak sebab penanganan pandemi Covid-19 membutuhkan dana yang besar.
Sedangkan, kemampuan APBN saat ini sangat terbatas.
Sri Mulyani juga memproyeksi tekanan dari pandemi masih akan berlangsung hingga tahun depan.
Sehingga tak bisa dipungkiri bahwa kondisi ini akan berdampak pada penambahan stok utang.