Inspirasi lainnya biasanya dari patung tradisional orang Papua, misalnya motif Kamoro yang merupakan simbol patung berdiri.
Ada juga motif Asmat yang merupakan simbol patung kayu suku Asmat (memiliki warna cokelat dengan campuran warna terakota), atau motif Sentansi dengan gambar karakter kayu melingkar dengan jenis warna hanya satu atau dua warna.
Ada juga motif yang diambil dari khasanah budaya Papua lainnya, seperti Tifa (alat musik seperti kendang).
Seperti dikutip dari Good News From Indonesia, biasanya motif alam dengan warna cerah yang relatif beragam semakin menambah kekhasan Batik Papua.
Awalnya, pembuatan batik banyak terinspirasi dari peninggalan purbakala yang tersebar di wilayah Papua.
Salah satunya dari lukisan dinding gua di Kabupaten Biak dan Jayapura.
Peninggalan sejarah lainnya seperti fosil, artefak dan benda purbakala juga mempengaruhi kreativitas seniman Papua dalam menciptakan motif batik.
Motif Batik Papua sering menggunakan simbol keramat dan ukiran khas Papua.
Juga mengandung unsur sejarah dan arkeologi di dalamnya, tak heran jika batik Papua banyak disukai oleh masyarakat lokal hingga internasional.