Penulis
Intisari-Online.com - Seorang pria mencuri 1.300 kartu kredit dan akhirnya ketahuan.
Dilansir dariindependent.co.uk pada Senin (5/7/2021), pria mencuri 1.300 kartu kredit itu bekerja sebagai seorang kasir.
Yusuke Taniguchi (34) yang bekerja di sebuah mal di Kota Koto Jepang, dituduh menghafal detail kartu sekitar 1.300 pelanggan.
Penyelidik mengatakan dia kemudian menuliskannya dan menggunakannya untuk berbelanja online senilai 270.000 yen Jepang (Rp35 juta).
Taniguchi berusaha menutupi jejaknya dengan menggunakan detail kartu untuk membeli barang-barang seperti tas tangan.
Yang kemudian bisa dia bawa ke pegadaian dan ditukar dengan uang, portal berita Jepang Sora, melaporkan.
Kejahatannya terbongkar ketika diamemerintahkan barang yang dibeli dengan curang untuk dikirim ke alamat rumahnya sendiri.
Saat korban menghubungi pihak berwajib untuk melaporkan kejanggalan tersebut, polisi langsung menuju ke pintu rumah tersangka.
Polisi Tokyo mengatakan pembelian palsu dilakukan pada Maret tahun ini.
Kini,Taniguchiberadadalam tahanan polisi.
KasusTaniguchi mengingatkan kita ataskasus di Inggrispada tahun 2009.
Di mana seorang pencuri yang tampaknya memiliki ingatan fotografis memutuskan untuk menghapus catatan itu saat berada di penjara dan mengakui semua kejahatannya sebelumnya.
Polisi mengatakan ingatannya yang "fenomenal" sama persis dengan ratusan kasus yang belum terpecahkan.
Mereka membutuhkan waktu lebih dari setahun untuk menyelidiki semuanya.
Tapi pada akhirnya, diadipenjara selama tiga tahun sembilan bulan.
Apa itu ingatan fotografis?
Ingatan fotografis adalahkemampuan untuk mengingat peristiwa, gambar, angka, suara, bau, dan hal-hal lainnya dengan sangat rinci.
Soal,ingatan fotografisperusahaan visi yang berbasis di Inggris, Lenstore, memiliki game online baru bernama Photography Memory.
Dilansir dari mentalfloss.com pada Senin (5/7/2021), hanya dalam tujuh detik, pemain diperlihatkan 10 foto dan harus menjawab pertanyaan pilihan ganda tentang foto tersebut.
Pada Juni 2019, Lenstore mensurvei 2.000 orang dewasa Inggris yang memainkan game tersebut.
Mereka menemukan bahwa enam dari 10 adalah skor yang paling umum, dengan hanya 1,2 persen peserta yang menjawab semua 10 pertanyaan dengan benar.
Tujuh puluh satu persen dari peserta yang menerima nilai sempurna adalah perempuan, dan 92 persen dari mereka yang mendapat nilai 10 dari 10 melakukan latihan otak secara teratur.