Penulis
Intisari-Online.com - Konflik Iran vs Israel makin tegang saja. Bahkan kedua negara tak ragu menggunakan senjata militernya.
Aksi saling serang antaraIran vs Israel itu pun menimbulkan beberapa kerusakan.
Pada 23 Juni 2021,Iran mengatakan ada upaya untuk menyabotase gedung Organisasi Energi Atom Iran (AEOI). Tapi itu telah digagalkan.
Sputniknews.com yang mengutip outlet media yang dikendalikan negara Iran, PressTV dan outlet lokal lainnya melaporkan fasilitas di kota Karaj telah diserang oleh sebuah pesawat tak berawak.
Tapi mereka menambahkan bahwa tidak ada cedera atau kerusakan yang diderita.
Anehnya, setelah seranganpesawat tak berawak itu,kelompok intelijen Israel The Intel Lab mendadak merilisi foto-foto sebagai bukti.
Dalam foto-foto itu, terlihat serangan pesawat tak berawak pada 23 Juni yang menargetkan fasilitas nuklir Iran.
Dan karenanya mungkin telah menyebabkan ledakan, serta menyebabkan kerusakan serius.
PressTV, salah satu media yang dikendalikan negara Iran, telah melaporkan bahwa dugaan upaya sabotase ditujukan pada sebuah bangunan yang digunakan oleh Organisasi Energi Atom Iran.
"Serangan itu tidak mengakibatkan korban atau kerusakan."
"Ini karena tindakan pencegahan keamanan yang ketat yang diadopsi setelah tindakan sabotase serupa terhadap situs dan ilmuwan nuklir Iran," lapor PressTV.
Quadcopter yang konon digunakan dalam insiden itu akhirnya ditembak jatuh, tambah media lokal.
Badan Energi Atom Iran mengatakan bahwa serangan terhadap salah satu fasilitasnya telah digagalkan, tanpa mengungkapkan nama situs tersebut.
Sebuah laporan di The New York Timesmengatakan bahwa bangunan yang ditargetkan - pabrik sentrifugal yang dikenal sebagai Perusahaan Teknologi Centrifuge Iran atau TESA - adalah salah satu pusat manufaktur utama Iran.
Di mana perusaahan itu berfungsi untuk produksi sentrifugal yang digunakan di dua fasilitas nuklir negara itu, Fordow dan Natanz.
Situasi mengenai serangan pesawat tak berawak mengingatkan peristiwa pada April 2021.
Pada saat itu, Iran mengumumkan bahwa fasilitas Natanz terkena sabotase, tak lama setelah meluncurkan sentrifugal dan perangkat baru yang konon digunakan untuk pengayaan uranium.
Iran lantas menyalahkan insiden itu pada Israel, yang tidak menyangkal tuduhan itu.
Sementara Israel tidak secara resmi mengomentari insiden tersebut, selama pidato pada upacara kelulusan pilot Angkatan Udara Israel pada 24 Juni.
Perdana Menteri Naftali Bennett tampaknya menyinggung peranIsrael dalam serangan itu, The Times of Israel melaporkan.
“Musuh kita tahu – bukan dari pernyataan, tetapi dari tindakan – bahwa kita jauh lebih bertekad dan jauh lebih pintar."
"Dan bahwa kita tidak ragu untuk bertindak ketika diperlukan,” kata Bennett.
Sebelumnya, Iran menanggapi dengan mengumumkan bahwa mereka akan memulai pengayaan uranium di luar batas 3,67 persen yang disepakati.
Di mana menurut Badan Energi Atom Internasional (IAEA), pada akhir Mei, Iran telah melampaui batas persediaan uranium yang diperkaya lebih dari 16 kali lipat.