Find Us On Social Media :

Pantas di Indonesia Kasus Covid-19 Melonjak, Data Ini Ungkap Negara-Negara yang Gunakan Vaksin Buatan China Justru Alami Lonjakan Kasus Covid-19, Terkuak Inilah Fakta Soal Vaksin Buatan China

By Afif Khoirul M, Sabtu, 3 Juli 2021 | 15:26 WIB

Meski mengungkapkan kekhawatirannya, Singapura tetap izinkan penggunaan vaksin Sinovac.

Ben Cowling, seorang profesor epidemiologi penyakit menular di universitas yang sama, mengatakan vaksin China tampaknya membatasi jumlah infeksi serius dan kematian.

Chili melaporkan ribuan kasus baru Covid-19 setiap hari. Di sana, 55% populasi divaksinasi lengkap, di antara kelompok itu hampir 80% menerima Sinovac .

Tetapi menurut Kementerian Kesehatan , 73% kasus di unit perawatan intensif antara 17 dan 23 Juni tidak divaksinasi sepenuhnya.

Situasi serupa di Seychelles, di mana pihak berwenang mengatakan hampir semua kasus kritis dan parah Covid-19 terjadi pada orang yang belum sepenuhnya divaksinasi.

Negara tersebut menggunakan Sinopharm pada orang dewasa di bawah 60 tahun, sementara di atas 60-an mendapatkan Covishield, vaksin AstraZeneca buatan India.

Vaksin yang memiliki tingkat kemanjuran yang sama yaitu 76% terhadap gejala Covid-19 dan kemanjuran 100% terhadap Covid-19 yang parah atau kritis.

Tetapi, beberapa orang yang divaksinasi dengan Sinovac atau Sinopharm masih sekarat karena Covid-19  meskipun kasus terobosan ini dimungkinkan dengan vaksin apa pun.

Di Indonesia, yang diperingatkan Palang Merah minggu ini adalah " di ambang malapetaka ," setidaknya 88 dokter meninggal karena Covid-19 antara Februari dan 26 Juni.

Setidaknya 20 divaksinasi lengkap dengan Sinovac, menurut Dr. Adib Khumaidi, ketua tim mitigasi risiko Ikatan Dokter Indonesia.

Kemudian, 35 lainnya belum divaksinasi, dan 33 kematian masih dalam penyelidikan.

Diperkirakan 1.600 dokter di Indonesia telah terinfeksi Covid-19 pada Mei dan Juni saja, meskipun tidak jelas berapa banyak dari mereka yang telah divaksinasi.