Find Us On Social Media :

Percuma Mati-matian Menyangkal, China Terbukti Gagal Lakukan '45 Menit Kritis' Ini pada Pasien Nol Hingga Bikin Virus Corona Menyebar Tak Terkendali

By Ade S, Minggu, 27 Juni 2021 | 16:56 WIB

Petugas laboratorium virus Wuhan yang sedang bekerja

Intisari-Online.com - Upaya China untuk terus menutupi asal-usul Covid-19 nampaknya akan semakin sulit dilakukan.

Para ahli, termasuk salah seorang dokter paling berpengaruh di Amerika Serikat (AS), mengungkap bagaimana virus tersebut pertama kali muncul.

Bahkan, sang dokter pun secara detail merinci bagaimana semuanya berawal dari momen 45 menit yang pada akhirnya telah mengubah wajah dunia selama lebih dari 1 tahun.

Momen 45 menit yang tidak pernah benar-benar bisa dideteksi dan dicegah dengan baik oleh China.

Baca Juga: Selidiki Asal-Usul Covid-19, Peneliti Malah Dibuat Syok Temukan Cikal Bakal Virus Corona Pernah Menginfeksi Manusia 20.000 Tahun Lalu, Bahaya Jika Tidak Segera Dimusnahkan

 

China sendiri belakangan diketahui telah menyegel beberapa hasil penelitian rahasia yang dilakukan di laboratorium di Institut Virologi Wuhan.

Melalui penyegelan tersebut, maka bisa dipastikan data-data rahasia yang terkait dengan laboratorium tersebut akan tersimpan rapat hingga 20 tahun.

Oleh karena itu, belakangan orang berharap banyak pada tim investigasi yang dibentuk dan diperintahkan oleh Presiden AS Joe Biden.

Mereka seolah menjadi harapan terakhir dunia untuk mengungkap asal-usul Covid-19.

Baca Juga: Dunia Kini Hanya Tinggal Sisakan Satu Harapan, Asal-usul Covid-19 Harus Terungkap oleh Tim Ini, Jika Tak Ingin Menunggu Hingga Dua Dekade

Ya, investigasi tentang asal-usul Covid-19 memang masih berlangsung.

Terdapat beberapa teori yang sudah dipegang dan coba untuk dicocokkan dengan fakta di lapangan.

Teori pertama adalah tentang kebocoran laboratorium virus di Wuhan yang menyebabkan Covid-19 menyebar.

Sedangkan teori yang kedua adalah tentang bagaiman virus yang diduga berasal dari kelelawar tersebut dapat melompat ke manusia.

“Dari awal melalui surveilans genetik, surveilans genom, dan surveilans kasus, ada hipotesis bahwa virus tersebut berpotensi berasal dari kelelawar atau trenggiling,” ujar Dr. Ana Bento, profesor di IU School of Public Health,  seperti dikutip dari News 8.

Bento memang mengakui bahwa asal-usul mutlak tentang hewan mana yang merupakan reservoir asli belum bisa ditetapkan.

"Namun, virus yang ditemukan pada spesies tersebut cukup terkait erat dengan COVID-19 sehingga diperkirakan berasal dari hewan liar ini,” tutur Bento.

Hanya saja, salah seorang dokter paling berpengaruh di AS, justru secara terbuka mengungkapkan asal-usul virus corona.

Baca Juga: Facebook Pun Sampai Menjilat Ludahnya Sendiri, Teori Kebocoran Laboratorium Covid-19 Kini Makin Tak Terbendung Usai Terungkapnya Sebuah Email Rahasia

Menurut dokter bernama Marty Makary tersebut, Covid-19 secara tidak sengaja dilepaskan oleh seorang pekerja di laboratorium yang terinfeksi di Institut Virologi Wuhan di China.

Ironisnya, dokter dari Johns Hopkins ini kemudian mengungkapkan bahwa laboratorium yang menjadi titik awal pekerja yang terinfeksi tersebut sebenarnya didanai oleh AS.

Tujuan dari laboratorium itu sendiri memang untuk meningkatkan potensi penularan dan penularan virus.

Nahas, pekerja lab yang terinfeksi, yang kemudian disebut Makary sebagai pasien nol, itu mengalami beberapa gejala yang membuatnya harus dirawat di rumah sakit pada November 2019.

“Sangat jelas bagi saya sejak awal bahwa ada pekerja lab yang terinfeksi yang pergi ke rumah sakit setempat,” kata Makary.

Makary kemudian menjelaskan bahwa rumah sakit tersebut hanya berjarak sekitar 5 mil (8,1 km) dari laboratorium.

Bagi Makary, ini sudah cukup menjadi 90% bukti bahwa laboratorium tersebutlah sumber pandemi corona saat ini.

"Kita seharusnya tidak pernah pernah mendanai penelitian itu. Kita seharusnya tidak pernah melakukannya sejak awal,” tutur Makary yang ditujukan kepada negaranya sendiri, AS.

Baca Juga: Lagi-lagi Amerika Ungkit Asal-usul Covid-19, China Disebut-sebut Terancam Jadi Musuh Utama Seluruh Dunia Jika Tidak Mengizinkan AS Lakukan Penyelidikan

Salah seorang penulis buku terlaris New York Times ini juga mengatakan bahwa para ilmuwan tidak boleh main-main dengan Alam.

Apalagi mereka sampai terlambat melakukan 45 menit vital dalam proses infeksi virus ke manusia.

Sebab, menurut Makary, setelah virus menyeberang ke manusia, para ilmuwan sebenarnya bisa langsung segera mengurutkan DNA virus menggunakan teknologi sekuensing DNA.

 

Sayang, lolosnya pasien nol dari deteksi, membuat 45 menit menentukan tersebut justru baru dilakukan beberapa hari atau bahkan minggu kemudian.

Hingga akhirnya virus keburu menyebar antar manusia di Wuhan dan, seperti kita tahu, selanjutnya ke seluruh dunia.

Baca Juga: Selama Ini Dituding Tak Transparan Soal Penyelidikan Asal-usul Covid-19, Kini China Tunjuk Balik AS untuk Diselidiki, Curigai Produk Ini yang Bawa Virus Corona ke China