Menurut Hendri, pasien yang meninggal akibat terpapar Covid-19 sempat membeludak pada November 2020 lalu.
Ia dan rekan-rekannya pun arus bertugas mengantarkan jenazah hingga tengah malam ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Gandus.
Lokasi tersebut dijadikan tempat khusus untuk makam pasien Covid-19 oleh pemerintah setempat.
Hendri mengungkapkan, dalam sehari ia setidaknya harus bolak-balik sebanyak 4 kali.
Ia terus mengantar jenazah orang yang terpapar Covid-19 untuk dimakamkan di TPU Gandus.
Dari setahun pengalamannya menjadi pengantar jenazah Covid-19, Hendri mengungkapkan salah satu pengalamannya yang tak terlupakan.
Rupanya, saat hari-hari sibuk mengantar jenazah Covid-10, baju hazmatnya pernah robek dan maskernya terlepas.
Saat itu, Hendri pun panik, ia begitu sempat cemas setelah kejadian itu karena takut tertular virus yang berawal dari Wuhan tersebut.
Terlebih, ia mengalami beberapa gejala seperti gejala orang terpapar Covid-19.