Melansir The Jerusalem Post, Rabu (23/6/2021), Israel mengambil sikap baru terhadap perlakuan yang tidak manusiawi China dan penahanan paksa terhadap minoritas Uighur dengan menandatangani kecaman yang dikeluarkan pada sesi ke-47 Dewan Hak Asasi Manusia PBB pada hari Selasa, atas perintah Washington.
Pemungutan suara menandai perubahan cara Yerusalem memandang Beijing secara diplomatis.
Keputusan untuk menandatangani pernyataan tersebut diambil oleh Menteri Luar Negeri Yair Lapid, berkoordinasi dengan Perdana Menteri Naftali Bennett.
Kecaman yang diajukan oleh Kanada, ditandatangani oleh sedikitnya 45 negara, tidak mencantumkan kata genosida.
Pernyataan seperti itu telah dikeluarkan dalam sesi sebelumnya, tetapi ini adalah pertama kalinya Israel menandatangani dokumen semacam itu di Jenewa.
Beberapa sumber diplomatik mengatakan bahwa Israel telah melakukannya atas permintaan Amerika Serikat dan Kanada, tetapi itu tidak diajukan sebagai permintaan.
Sementara itu, diplomat China meminta Israel untuk tidak bergabung dengan pernyataan itu sebelum dirilis.