Sayangnya, sulit untuk menilai kegawatan kekurangan stok makanan.
Korea Utara makin terisolasi daripada biasanya, dengan kelompok kemanusiaan telah mengurangi operasi di negara itu dan banyak diplomat kembali ke negara masing-masing.
Tetap saja, dari yang bisa dilihat di sana tidak ada bukti yang sekarang terjadi mendekati situasi tahun 1990-an itu.
Namun, harga nasi, bahan pokok dan juga produk pangan impor yang dijual lokal di masa sebelum pandemi telah meningkat.
Ada juga kekhawatiran lain.
Wartawan Choe Sang-hun dari New York Times: "Beberapa keluarga telah mulai menjual perabot untuk mendapat uang membeli makanan, seperti kabar dari Jiro Ishimaru dari Asia Press International."
Jumlah anak terlantar mengais-ngais makanan juga meningkat di beberapa bagian negara, meski sulit untuk mengecek situasi tersebut, mengingat isolasi Korea Utara, ujarnya."