Ia menyebutkan "Tanahnya sangat subur, dan pertaniannya berhasil di sana karena tubuh manusia yang terkubur berfungsi sebagai pupuk alami.
"Beberapa penjaga mengatakan, bahwa mereka harus mengubur mayat secara merata di seluruh tanah hingga membuahi seluruh area," katanya.
"Salah satunya mereka juga menguburnya di pegunungan," jelasnya.
"Suatu hari ada anak sedang kencing di pegunungan dan melihat tangah mecuat mereka lupa untuk menguburnya dengan benar," paparnya.
Kim Il-Soon berani membeberkan semuanya setelah berhasil melarikan diri dan berada di Korea Selatan (Korsel) kemudian membongkarnya kepada Komite Hak Asasi di Korea Utara (HRNK).
Petugas kemudian mencatat bukti mendukung yaitu kamp penjara tidak memiliki tempat kremasi, yang mereka dapat lihat dari citra satelit.
Eksekutif HRNK menyebutkan kesaksian tahanan itu menjadi pengingat jika di tengah pandemi tidak ada kelonggaran dari rezim Kim.
"Ini adalah rezim yang melestarikan dirinya dengan melakukan tindakan kejam yang tak terbayangkan kepada rakyatnya," katanya.