Find Us On Social Media :

Cuma Negara Kecil Tapi Berani Tidak Tergiur Tawaran Israel untuk Lepaskan Perlindungan di Yerusalem, Inilah Yordania, Negara Kerajaan yang Dipimpin Raja Pemberani Ini

By Maymunah Nasution, Senin, 21 Juni 2021 | 16:01 WIB

Raja Abdullah II dari Yordania yang menolak normalisasi dengan Israel karena tahu Yerusalem dalam bahaya

Status monarki Yordania sebagai sahabat AS di Arab mulai berubah dengan naiknya nama MBS setelah Raja Salman mengambil alih tahta Saudi tahun 2015.

MBS menjadi selebrita instan di AS, dengan rencananya memodernisasi kerajaannya bernama Vision 2030, gerakannya untuk mengurangi Saudi yang religius, dan pesonanya.

Kendaraan MBS dipercepat ketika Trump menjadi presiden tahun 2017 dan menjadikan Riyadh tempat berkunjungnya pertama kali.

MBS diseru sebagai reforman, bahkan meskipun ia menekan hak para minoritas dan aktivis wanita.

Baca Juga: Mohammed Bin Salman Lakukan Hal 'Paling Menjijikkan' Ini di Inggris, Perdana Menteri Boris Johnson Bantah Telah Ikut Membantu

Kekuasaannya menjadi jauh lebih mengerikan tahun 2017, ketika ia 'membersihkan' saingannya sebagai putra mahkota dan memenjarakan lebih dari seratus orang Saudi terkemuka di hotel Ritz-Carlton sampai mereka bersumpah setia dan menyerahkan sebagian uang mereka.

Tidak hanya itu, kemudian datanglah pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi pada Oktober 2018, misi yang disebut CIA disetujui MBS.

Sekutu MBS adalah Awadallah, warga Yordania yang bertugas sebagai menteri perencanaan dan kepala istana kerajaan.

Ia menjadi sosok kontroversial di Yordania, kritik bergulir ia diuntungkan secara finansial dari kedekatannya dengan raja.

Baca Juga: Gara-gara Putra Mahkotanya Terlibat dalam Pembunuhan Sadis Khashoggi, Seluruh Arab Saudi Disebut Bisa Kena Dampaknya, Kok Bisa?