Find Us On Social Media :

Harga Pangan Meroket, Harga Kopi Sebungkus di Korea Utara Capai Rp 1,4 Juta Akibat Krisis Pangan

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 20 Juni 2021 | 21:06 WIB

Kim Jong Un

Mengganti pasokan pangan dalam negeri dengan impor kemungkinan akan sulit karena sebagian besar perbatasan masih ditutup akibat pembatasan Covid-19.

Sementara itu, di Ibu Kota Pyongyang, harga beberapa barang pokok dilaporkan meroket.

Para ahli mengatakan harga beras dan bahan bakar relatif stabil tetapi bahan pokok impor seperti gula, minyak kedelai, dan harga tepung telah naik.

Biaya yang terkait dengan beberapa bahan pokok yang diproduksi secara lokal juga melonjak dalam beberapa bulan terakhir.

Harga kentang naik tiga kali lipat di Pasar Tongil yang terkenal sebagai tempat penduduk lokal dan asing dapat berbelanja, kata penduduk Pyongyang.

Baca Juga: Hampir Jarang Ada yang Tahu, Ternyata Orang yang Jarang Disorot Ini Ada Pejabat Terkuat Kedua di Korea Utara Setelah Kim Jong-Un

Warga mengungkapkan bahwa harga barang-barang non-pokok juga naik.

Sebungkus kecil teh hitam dapat dijual dengan harga sekira 70 dolar atau setara dengan Rp 1.014.000.

Sedangkan sebungkus kopi dapat dijual dengan harag lebih dari 100 dolar atau setara dengan Rp 1.448.000.

Lebih lanjut, Kim Jong Un tidak menjelaskan secara detail mengenai kekurangan pasokan pangan di Korea Utara.

Akan tetapi, Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) baru-baru ini memperkirakan Korea Utara kekurangan sekitar 860.000 ton makanan, atau setara dengan lebih dari dua bulan pasokan nasional.

(*)