Dengan senjata itu mereka berusaha membunuh ikan paus, yang besar tubuhnya puluhan kali lebih besar dari tubuh manusia.
Betapa kekuatan sepotong besi mampu menaklukan ikan jenis ini.
Karena itu tak heran arus kunjungan wisatawan ke sana dari tahun ke tahun terus meningkat.
Tetapi terkadang para nelayan tradisional mengalami naas.
Ikan raksasa yang terluka menyeret perahunya para nelayan hingga perairan Australia atau sampai di Kupang, Ibukota Propinsi NTT.
Ketika ikan itu sudah berhasil ditombaki --dimana ujung tombak yang lain diikat tali yang disambungkan ke perahi-- para nelayan ini mengikuti saja pergerakan ikan sampai melemah. Tak berdaya.
Di saat itu para nelayan menarik ikan ke pantai Lamalera.
Kadang-kadang pula mereka menjadi korban akibat hempasan ekor ikan raksasa itu yang kaget saat ditombaki.
Perahu bisa langsung pecah dengan hanya satu kali tebasan ekor paus.
Maklum, bentangan sirip ekor ikan itu bahkan lebih lebar dari badan perahu tradisional yang digunakan untuk memburu paus.
Tak jarang jatuh korban jiwa.
(*)