Find Us On Social Media :

Lewat Tailor Made Training Plus, Indonesia dan Kerajaan Belanda Kembangkan Pendidikan Vokasi Bidang Pertanian

By Ade S, Kamis, 17 Juni 2021 | 19:45 WIB

Orange Knowledge Program (OKP): Tailor Made Training Plus (TMT+), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)

Intisari-Online.com - Melalui sebuah program baru bertajuk Orange Knowledge Program (OKP): Tailor Made Training Plus (TMT+), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) akan bergerak mengembangkan pendidikan vokasi.

Program yang merupakan implementasi kerja sama Indonesia dengan Kerajaan Belanda ini akan dilakukan melalui SMK Pusat Keunggulan (SMK PK), khususunya di bidan pertanian.

Pemerintah Belanda sendiri, melaluai Nuffic Neso Indonesia, memang sudah berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia.

Dukungan tersebut diberikan untuk bidang pertanian pada SMK PK dengan kompetensi keahlian agribisnis tanaman pangan dan hortikultura serta agribisnis ternak unggas.

Baca Juga: Kemendikbud Tegaskan Tahun Ajaran Baru Tetap Dimulai Juli, Ikatan Dokter Anak Beri 5 Anjuran, Salah satunya Agar Sekolah Tidak Dibuka Sampai Desember 2020

Program TMT+ didanai oleh Pemerintah Belanda melalui Nuffic Neso Indonesia dengan menunjuk konsorsium yang terdiri atas Institut Pertanian Bogor, Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Bidang Pertanian Cianjur, Wageningen University, Zone College, Van Hall Larenstein, dan HollandDoor.

Selanjutnya, Kemendikbudristek melalui Ditjen Pendidikan Vokasi telah menetapkan 10 SMK PK sebagai penerima manfaat dari Program TMT+. SMK-SMK terpilih itu merupakan hasil identifikasi yang dilakukan secara bersama-sama oleh Kemendikbudristek, Kementerian Pertanian, dan para pemangku kepentingan lain.

Kesepuluh SMK tersebut yaitu SMKN 1 Karangtengah, SMKN 1 Wanareja, SMKN 1 Singgahan, SMKN 3 Kuala Kapuas, SMKN 3 Penajam Paser Utara, SMKN PP Kalasey, SMK PP Negeri Padang, SMK Swasta SPP SNAKMA Muhammadiyah Tanjung Anom, SMKN 1 Gelumbang, dan SMKN 1 Pagaran.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto, mengungkapkan bahwa Orange Knowledge Program: Tailor Made Training Plus (OKP TMT+) merupakan bentuk konkret kerja sama pemerintah Indonesia dengan Kerajaan Belanda dalam mendukung pendidikan vokasi di Indonesia, khususnya program SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) bidang pertanian, karena Belanda adalah negara terbesar kedua di dunia dalam hal ekspor pertanian.

Baca Juga: Virus Corona Menyebar di Indonesia Jelang UN 2020, Sekolah Boleh Gunakan Dana BOS untuk Beli Hand Sanitizer, Begini Protokol Selengkapnya dari Kemendikbud

“Kita berharap dapat belajar banyak dari para ahli pertanian Belanda sehingga SMK pertanian akan memberikan inovasi dan lebih cepat memberikan perubahan, bahkan lebih cepat dari perubahan yang terjadi saat ini,” ungkap Wikan saat peluncuran program secara virtual, Rabu (16/6).

Wikan menambahkan, SMK PK akan menjadi pusat (hub) bagi SMK lain dalam hal pengembangan kompetensi SDM karena yang terpenting dan utama adalah pola pikir (mindset), keterampilan nonteknis, jiwa kepemimpinan (leadership), dan karakter lulusan yang kuat serta infrastruktur yang ada di dalamnya.