Find Us On Social Media :

Meski Tidak Berguna di Luar Timor Leste, Inilah Sejarahnya Mengapa Bahasa Tetum Jadi Bahasa Nasional Timor Leste

By Maymunah Nasution, Rabu, 16 Juni 2021 | 07:30 WIB

ilustrasi tradisi Timor Leste

Sebagai hasil dari sistem pendidikan kolonial dan kependudukan Indonesia, kira-kira 13,5% warga Timor Leste berbicara Portugis, 43.3% berbicara Bahasa Indonesia, dan 5,8% berbicara Inggris.

Tetum digunakan secara luas, tapi hanya 46,2% berbicara Tetum Prasa, bentuk Tetum yang dominan di distrik Dili.

Tetum, Galoli, Mambai dan Tokodede termasuk ke dalam bahasa Austronesian, sedangkan Bunak, Kemak, Massai, Dagada, Idate, Kairui, Nidiki dan Baikenu adalah lidah non-Austronesian.

Keragaman bahasa ini diabadikan lewat konstitusi negara.

Baca Juga: Baru Terdengar Sekarang, Rincian Kasus Penyadapan Pemerintah Timor Leste Oleh Australia Justru Bisa Dirilis 3 Tahun yang Lalu, Malu Kepada Dunia?

Kerumitan bahasa mencegah pengembangan bahasa itu.

Tetum tidak berguna di luar Timor Leste.

Memang bahasa itu adalah bahasa perdagangan dan dipahami oleh hampir warga Timor Leste tapi kosakatanya sangat terbatas dan tidak dimengerti di luar pulau mereka.

Sedangkan bahasa Portugis walaupun awalnya hanya dipakai oleh 10% dari warga Timor Leste, bahasa itu diperkenalkan lagi ke pemerintahan, pengadilan dan sekolah.

Baca Juga: Ketika Menlu Australia dan 'Tangan Kanan Soeharto' Bersulang Sampanye Merayakan Terbukanya Pintu Eskploitasi ke Tambang Minyak Timor Leste