Find Us On Social Media :

Walau Diprotes Oleh Suku Papua Karena Membunuh Sagu, Kelapa Sawit Bak Komoditas Unggulan yang Dipaksakan untuk Hidupi Bumi Cendrawasih, Ini Datanya

By Maymunah Nasution, Selasa, 15 Juni 2021 | 10:52 WIB

Hutan telah berganti menjadi petak-petak perkebunan kelapa sawit.

Tahun 2005-2009 data Pemerintah RI menyatakan luas hutan Papua adalah sebesar 42,22 juta hektar, tapi pada tahun 2011 menyusut lagi mencapai 30,07 juta hektar.

Rata-rata deforestasi di Papua menurut Sawit Watch sebesar 143.689 hektar per tahun, dan laju deforestasi di Provinsi Papua Barat rata-rata sebesar 293 ribu hektar atau 25%.

Hal ini terjadi karena ekspansi perkebunan kelapa sawit yang ada di wilayah Papua, data dari Pemerintah Provinsi Papua menyebut luas perkebunan kelapa sawit di Papua pada tahun 2017 mencapai 958.094,2 hektar, belum termasuk luasan lahan di Papua Barat. Semua itu dikuasai oleh 79 perusahaan perkebunan kelapa sawit yang tersebar di berbagai daerah: Merauke, Jayapura, Boven Digoel, Keerom, Sarmi, Waropen, Yahukimo, Nabire, Mimika, dan Mappi.

Muncul dilema besar dalam hal ini, di satu sisi Papua membutuhkan rencana pembangunan dan investasi yang jitu guna mengangkat derajat hidup warga Papua guna hidup sejahtera. Perkebunan kelapa sawit dianggap bisa menjadi solusinya karena orang Papua bisa bekerja di perkebunan sawit baik sebagai buruh maupun petani plasma.

Baca Juga: Viral Kasus Wakil Bupati Sangihe Meninggal Setelah Tolak Izin Tambang, Suku Pedalaman Amazon Ini Justru Sukses Kadali Politisi di Pengadilan, Setelah Tolak Ekploitasi Hutan, Begini Kisahnya

Namun warga Papua tidak akan membiarkan tanah-tanah mereka direnggut dijadikan sektor industri yang kemungkinan besar bahkan tidak akan melibatkan mereka.

Orang Asli Papua (OAP) masih bergantung pada alam dan hutan sebagai sumber kehidupan, hutan dan rawa menjadi sumber warga Papua mendapatkan sagu sebagai sumber karbohidrat utama.

Hutan juga menjadi tempat mereka berburu hewan buruan untuk sumber protein dan berbagai hasil hutan seperti rotan, kayu, nibung dan lainnya untuk kebutuhan sandang dan papan.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini