Tak Gentar Cegat Pesawat Mata-mata AS, Rupanya Ini Kecanggihan Jet Tempur Su-35 yang Jadi Kebanggaan Rusia

Tatik Ariyani

Penulis

Jet tempur Su-35

Intisari-Online.com -Jet tempur Rusia Su-35 mencegat sebuah pesawat mata-mata AS di atas Samudra Pasifik saat latihan militer besar-besaran dilakukan di wilayah tersebut.

Melansir Newsweek pada Jumat (11/6/2021),Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan, "Target udara yang mendekati perbatasan Negara Federasi Rusia terdeteksi oleh kontrol wilayah udara Rusia di atas Samudra Pasifik."

Target ini ternyata adalah pesawat pengintai strategis RC-135 Angkatan Udara Amerika Serikat (AS).

Militer Rusia menanggapi temuan itu dengan mengerahkan jet tempur Su-35, untuk mengawal pesawat yang datang menjauh.

Baca Juga: Ancam Sanksi Negara Timur Tengah yang Beli Senjata Rusia, AS Tetap Jual Senjata ke Israel Meski Dikecam

RC-135 kemudian memutar balik dari wilayah udara Rusia. Moskwa menyatakan, pelanggaran perbatasan Negara Federasi Rusia tidak diizinkan.

Kremlin menyatakan, pada posisinya, Su-35 menjalankan kepatuhan yang ketat dengan aturan internasional terkait penggunaan wilayah udara.

Sejak diperkenalkan 10 tahun lalu, jet tempur Sukhoi Su-35 tetap menjadi andalan bagi Angkatan Udara Rusia.

Kini, sekitar 115 unit Su-35 masih “berdinas” di sejumlah pamgkalan Angkatan Udara Rusia, sebagaimana dilansir Kompas.com dari The National Interest, Senin (30/11/2020).

Baca Juga: Dikenal Pintar Jiplak Barang Orang, Rupanya Tindakan China Jiplak Jet Tempur Rusia Membuat Negeri Panda Kena Batunya, Ada Konsekuensi Mengerikan yang Diterima China

Jet tempur superioritas udara ini juga masih menjadi salah satu jet tempur non-siluman terbaik dan menyaingi banyak jet tempur generasi keempat dari Barat.

Su-35 memiliki sejarah perkembangan yang panjang dan berliku sejak di tahun-tahun terakhir Uni Soviet.

Pada dekade 1980-an, industri pesawat Uni Soviet mulai meng-upgrade Sukhoi Su-27 menjadi pesawat yang lebih mutakhir dengan peningkatan avionik terbaru, mesin, dan peningkatan aerodinamis.

Pesawat tempur baru ini memasuki produksi pada 1988 lalu rencananya akan dinamakan Su-27M, tetapi tiba-tiba saja namanya diubah menjadi Su-35.

Namun, proyek tersebut tersendat karena kurangnya dana setelah runtuhnya Uni Soviet.

Proyek pembangunan jet tempur ini terhenti pada 1995 dengan hanya tiga model serial yang berhasil diproduksi.

Rusia kemudian memodernisasi lagi Su-35 mengejar kesenjangan teknologi persenjataan yang muncul antara pesawat yang diproduksi era Uni Soviet yang mulai menua dengan pesawat tempur generasi keempat dari Barat.

Baca Juga: Kisah Pengacara Yahudi Gagalkan Rencana Nazi di LA Selama Perang Dunia II, Ini yang Dilakukannya

Modernisasi Su-35 dimulai pada 2000 dan melahirkan varian lain, yakni Su-35S. Secara teknis, Angkatan Udara Rusia sebenarnya mengoperasikan S-35S ini.

Pada 2007, Sukhoi mengumumkan akan memproduksi Su-35 terbaru untuk Angkatan Udara Rusia, memamerkan sejumlah fitur desain yang mencolok.

Su-35 mengusung mesin Saturnus AL-41F1S yang mampu mendukung supercruising, atau kemampuan untuk mempertahankan penerbangan supersonik tanpa menggunakan afterburner.

Su-35 terbaru tudak membawa canard (sayap kecil di depan sayap utama) seperti varian sebelumnya.

Namun, digantikan oleh nozel vektor dorong yang berkontribusi pada perolehan kemampuan manuver yang mengesankan dalam skenario dogfighting, atau pertempuran udara, tertentu.

Sementara itu, Su-35S mengalami perbaikan avionik besar-besaran, termasuk sistem kontrol penerbangan fly-by-wire digital, radar array bertahap IRBIS-E, dan sistem pencarian dan pelacakan inframerah (IRST) onboard.

Tidak kalah pentingnya untuk peran superioritas udaranya, Su-35 menawarkan suite penanggulangan elektronik ofensif (ECM) yang dapat mengganggu rudal AIM-120 AMRAAM F-16 dan rudal udara-ke-udara serupa.

Baca Juga: Viral Kasus Wakil Bupati Sangihe Meninggal Setelah Tolak Izin Tambang, Suku Pedalaman Amazon Ini Justru Sukses Kadali Politisi di Pengadilan, Setelah Tolak Ekploitasi Hutan, Begini Kisahnya

Namun, hal yang membuat Su-35 benar-benar superior dibandingkan pesaing sekelasnya seperti F-22 Raptor adalah kapasitas muatan dan keserbagunaannya, yang mampu mengangkut rangkaian senjata yang luas yang tersebar di 12 cantelan.

Rudal udara-ke-udara jarak pendek R-74 yang juga ditingkatkan menawarkan jangkauan antara 40 hingga 45 kilometer dan mendukung tembakan off-boresight.

Itu berarti pilot Su-35 dapat menargetkan pesawat musuh dengan melihatnya melalui helm mereka di dalam jangkauan pandang tertentu.

Selain itu, hal yang membedakan Su-35 dari banyak pesawat tempur superioritas udara yang memiliki posisi serupa adalah bahwa jet temput ini mampu melakukan bombardir ke darat.

Artikel Terkait