Find Us On Social Media :

Militer Iran Dikira Cari Mati Karena Masuki Samudra Atlantik, Tak Disangka Amerika Justru Diam Saja Saat 2 Kapal Perang Iran Lewat, Ada Apa?

By Mentari DP, Sabtu, 12 Juni 2021 | 13:30 WIB

Kapal Perang Iran.

 

 

Intisari-Online.com - Kapal perang Iran dilaporkan memasuki Samudra Atlantik. Hal itu langsung dikonfirmasi militer Iran.

Lalu laporan media yang menunjukkan bahwa kapal-kapal itu membawa senjata untuk Venezuela.

Namun Teheran tidak merinci misi mereka atau mengomentari laporan media itu.

Baca Juga: Erica Jenkins, Adik Perempuan Nikko Jenkins, Juga Menjalani Hukuman Seumur Hidup Lebih dari 100 Tahun

Lalu apakah Amerika Serikat (AS) bertindak? Mengingat kedua negara bermusuhan dan Iran mendekat wilayah kekuasaan AS?

Dilansir dari sputniknews.com pada Sabtu (12/6/2021), meskipun ada sanksi untuk melarang perdagangan senjata dengan Venezuela, AS tidak memiliki hak hukum untuk bertindak.

Artinya AS tidak bole menyenntuh dua kapal perang Iran yang dilaporkan menuju Caracas.

Hal itu disampaikan jurnal Amerika Foreign Policy (FP) telah menyatakan dalam sebuah analisis.

FP menekankan bahwa, di bawah hukum internasional yang ada (diakui oleh AS), Washington tidak memiliki pilihan hukum untuk melakukan apa pun terhadap kapal-kapal Iran.

Baca Juga: Sama-sama Keras Kepala, Bentrokan China-India Makin Berbahaya dan Berpotensi Menjadi Perang Dunia 3, Hal Ini yang Jadi Pemicunya

Walau ada kemungkinan kapal-kapal itu membawa senjata ke Venezuela, seperti yang dilaporkan Politico.

Outlet media mencatat bahwa AS hanya akan dapat bertindak jika kapal-kapal ini menimbulkan bahaya langsung bagi negara tersebut.

Ini karena kapal-kapal ini memiliki kekebalan kedaulatan.

Mereka bahkan dapat berlayar ke perairan Amerika jika tidak memiliki niat jahat.

“Selama kapal perang itu melakukan lintas damai dan tidak mengancam negara, maka negara itu tidak dapat memerintahkan kapal perang untuk meninggalkan laut teritorial."

"Larangan atau penangkapan tidak mungkin dilakukan kecuali kapal perang itu mengancam negara, di mana pembelaan diri akan diizinkan," kata publikasi itu.

FP menambahkan bahwa bahkan fakta bahwa Washington memberlakukan sanksi ekstrateritorial terhadap Caracas tidak mengubah status hukum dua kapal perang Iran, yang baru-baru ini memasuki Samudra Atlantik.

Kecuali jika mereka membawa senjata pemusnah massal atau termasuk senjata dalam salah satu kategori luar biasa lainnya.

Walau begitu, tetap banyak kritik tajam terhadap kapal-kapal Iran.

Senator AS untuk Florida Marco Rubio mendesak Washington untuk mencegah dugaan rencana Iran untuk berlabuh di Venezuela.

Namun, melakukan hal itu mungkin memiliki konsekuensi serius bagi AS karena dapat menarik kritik internasional dan bahkan menempatkan militer Amerika sendiri di luar negeri dalam bahaya.

"Akibatnya akan sangat berat bagi AS."

Baca Juga: Hidup di Negara Berkonflik, Siapa Sangka Inilah Sosok Orang Terkaya di Palestina, Segini Jumlah Kekayaannya dan Begini Caranya Mendapatkan Uang

 

"Ini akan membuat Amerika Serikat dikenai tuduhan kemunafikan terhadap tatanan berbasis aturan dan berpotensi membuat kapal angkatan laut AS akan diperlakuan serupa oleh musuh," kata FP.

Oleh karenanya, satu-satunya pilihan yang disarankan untuk digunakan Washington adalah diplomasi.

FP secara khusus menyarankan agar AS mendesak negara-negara asing di sepanjang jalan kapal untuk menolak mereka masuk pelabuhan untuk memasok atau mengisi bahan bakar.

Namun, tampaknya kapal-kapal itu tidak membutuhkannya.

Karena dari laporan tentang kapal perang Iran memasuki Samudra Atlantik, kapal itu berhasil berlayar dengan baik.

Hal itu menunjukkan bahwa kapal-kapal tersebut memiliki persediaan yang baik untuk perjalanan mereka dan mungkin tidak membutuhkan pasokan sampai mereka mencapai Venezuela.

Tentu jika itu adalah tujuan mereka yang sebenarnya.

Iran sendiri tetap diam tentang alasan ekspedisi militer tersebut.

Mereka hanya bilang bahwa pergerakkan kapal perang mereka adalah "langkah signifikan" bagi angkatan laut negara itu.

Baca Juga: Sebelum Keluarkan Darah dari Hidung dan Mulut hingga Dinyatakan Meninggal Dalam Penerbangan Pesawat, Wakil Bupati Sangihe Tolak Izin Tambang Emas