Para pejabat tentara Jerman memberikan para rekrutan ini berbagai konsesi keagamaan.
Salah satunya mencabut larangan penyembelihan ritual, sebuah praktik yang telah dilarang karena alasan anti-Semit oleh Hukum Hitler untuk Perlindungan Hewan tahun 1933.
Asumsi yang tersebar luas adalah Muslim mendukung Rezim Nazi karena mereka berbagi perspektif anti-Semit.
Menurut Motadel, di sisi pragmatis Jerman, kepentingan strategis adalah kekuatan pendorong terpenting di balik kebijakan tersebut.
Dalam propagandanya, terutama di dunia Arab, tema-tema anti-Semit memainkan peran penting.
Propaganda anti-Semit sering dikaitkan dengan serangan terhadap migrasi Zionis ke Palestina yang telah muncuk sebagai topik utama dalam wacana politik Arab.
Di sisi Muslim, oran g tidak bisa menggeneralisasi.
Beberapa sekutu Muslim dari rezim Nazi, yang paling penting adalah Mufti Yerusalem yang terkenal, berbagi kebencian Yahudi dengan Nazi.
Di zona perang, di Balkan, di Afrika Utara, dan di wilayah Timur, gambarannya lebih rumit.