Find Us On Social Media :

Berantas KKB Papua Karena Meresahkan Warga, Pemerintah Dinilai Media Asing 'Buru' 170 Warga dengan Izin 'Tembak Siapapun'

By Maymunah Nasution, Minggu, 6 Juni 2021 | 15:01 WIB

Lekagak Telenggen, pentolan KKB Papua, tantang perang TNI-Polri

Ketegangan telah tinggi sejak kelompok separatis tersebut lakukan penembakan April lalu, menewaskan dua guru yang dicurigai menjadi mata-mata TNI-Polri.

KKB juga membakar tiga sekolah di Beoga, Puncak.

Bambang Soesatyo, ketua MPR, menyeru Indonesia untuk "binasakan" TPNPB dan "berbicara HAM nanti saja".

Mei kemarin, pemerintahan Jokowi menyebut KKB sebagai teroris.

Baca Juga: Masyarakat Internasional Enggan Dukung Kemerdekaan Papua karena Kongkalikong dengan Indonesia yang 'Sudah Biasa' Beri Insentif ke Freeport?

Pertemuan para bupati dengan TNI-Polri tersebut dilaksanakan di tengah ketegangan atas meningkatnya kecurigaan berminggu-minggu matinya internet di Papua.

Pemerintah mengatakan matinya internet di Papua hasil dari rusaknya kabel di bawah laut.

Menguatnya konflik TNI-Polri dengan KKB Papua juga meliputi hukuman untuk pemimpin gerakan pro kemerdekaan Papua, Victor Yeimo.

Victor ditangkap bulan lalu, dituduh mengatur unjuk rasa massal terbesar tahun 2019.

Baca Juga: Baku Tembak Satu Jam, Ini Alasan TNI-Polri Hentikan Serangan pada KKB Papua yang Bakar Fasilitas Bandara Ilaga