Hindari Salah Posisi Tubuh saat Alami Gejala Utama Penyakit Refluks Gastroesifagus, Bagaimana Sebaiknya?

Khaerunisa

Penulis

ilustrasi gejala utama penyakit refluks gastroesofagus, heartburn.

Intisari-Online.com - Heartburn merupakan gejala utama penyakit refluks gastroesofagus atau GERD.

Penyakit tersebut merupakan salah satu kelainan sistem pencernaan, yang menyebabkan terjadinya asam lambung yang naik ke otot kerongkongan.

Ketika asam lambung bersentuhan dengan lapisan kerongkongan atau esofagus, maka hal tesebut bisa membuat berbagai gejala seperti rasa terbakar di tulang dada, leher dan tenggorokan.

Itulah yang dikenal sebagai heartburn. Biasanya terjadi selama beberapa jam dan menimbulkan ketidaknyamanan.

Baca Juga: Jangan Abaikan Penyakit Refluks Gastroesofagus, Bisa Sebabkan Komplikasi Serius Ini

Gejala tersebut jika tidak diatasi dengan tepat dapat berkembang menjadi kondisi penyakit refluks gastroesofagus yang parah.

Penyakit GERD dapat menyebabkan kerusakan atau iritasi pada esofagus, kehilangan darah, mengalami masalah pernapasan, muntah, penurunan berat badan, bahkan hingga meningkatkan risiko kanker esofagus.

Lalu, bagaimana cara yang bisa dilakukan penderita penyakit ini untuk mengatasi kondisi heartburn?

Salah satunya dengan memperhatikan posisi tubuh kita, jangan sampai salah posisi karena inilah salah satu yang memicu gejala heartbun pada penderita penyakit GERD.

Baca Juga: Bagaimanakah Memahami Pancasila Sebagai Pembina Persatuan dan Kesatuan?

Berdiri tegak

Postur tubuh Anda juga dapat menyebabkan heartburn.

Jika Anda duduk atau berbaring, cobalah berdiri. Jika Anda sudah berdiri, cobalah berdiri dengan lebih tegak.

Postur tubuh yang tegak memberikan sedikit tekanan pada sfingter esofagus bagian bawah.

Sfingter esofagus bagian bawah adalah cincin otot yang membantu menghentikan naiknya asam lambung ke kerongkongan.

Baca Juga: Dokter Dibuat Tercengang Dengan Kasus Langka Ini, Seorang Pasien Terinfeksi HIV dan Covid-19 Sekaligus Tak Disangka Inilah yang Terjadi Pada Virusnya

Angkat tubuh bagian atas

Jika kebetulan heartburn mulai terasa saat waktu tidur Anda, maka setidaknya sesuaikan permukaan tempat tidur untuk mengangkat bagian atas tubuh.

Menurut Mayo Clinic, mengangkat kepala dengan bantal tambahan biasanya tidak cukup, dan yang tepat adalah mengupayakan untuk mengangkat tubuh dari pinggang ke atas.

Jika Anda memiliki tempat tidur yang dapat disesuaikan, atur pada sudut yang sesuai untuk memberikan kelegaan.

Jika tempat tidur Anda tidak dapat disesuaikan, Anda dapat mengubah sudut permukaan tempat tidur Anda dengan menggunakan bantal wedge.

Baca Juga: Termasuk Cegah Kanker, Ini Manfaat Buah Peach Alias Buah Persik untuk Kesehatan Tubuh

Kendurkan pakaian

Melansir Health Line, dalam beberapa kasus, seseorang bisa saja mengalami heartburn karena pakaian ketat menekan perut.

Untuk memastikan bahwa kondisi pakaian Anda bukanlah masalahnya, maka coba kendurkan pakaian.

Terutama, longgarkan ikat pinggang jika Anda tengah menggunakannya, lalu kendurkan celana, gaun, dan apa pun yang menahan perut.

Baca Juga: Kerap Diuntungkan Proyek Timor Leste, Keburukan Australia Terbongkar, Pernah Halangi Pasukan Penjaga Perdamaian untuk Jaga Timor Lorosae

Campur soda kue dengan air

Jika cara di atas belum cukup, Anda yang memiliki soda kue di dapur, maka coba redakan degan campuran soda kue dan air.

Ternyata soda kue atau baking soda dapat meredakan heartburn dengan menetralkan asam lambung.

Caranya, larutkan satu sendok teh baking soda ke dalam segelas air dan minumlah perlahan.

Baca Juga: Waspada! Varian Baru Virus Covid-19 Lebih Banyak Serang Anak-anak, Malaysia dan Singapura Sudah Peringatkan Ini!

Cobalah jahe

Jika tidak ada soda kue, maka jahe pun bisa menjadi obat untuk mengatasi heartburn.

Jahe telah digunakan sebagai obat tradisional untuk mulas selama berabad-abad.

Jahe dapat membantu meredakan mual, jadi beberapa orang percaya bahwa jahe juga layak untuk dicoba sebagai cara mengatasi heartburn.

Untuk membuat wedang jahe, rendam jahe mentah atau jahe kering ke dalam air mendidih.

Selain itu, Anda juga bisa menambahkan jahe parut atau potong dadu ke dalam resep tumis, sup, dan makanan favorit Anda lainnya.

Baca Juga: Orang Timor Leste Terdiri dari Beragam Suku Bangsa, Ternyata Salah Satunya Orang Campuran 'Mestiço Timor' seperti Mantan Presidennya Ini

Mengunyah permen karet

Terlalu malam untuk pergi ke dapur dan di dekat tempat tidur ada permen karet? Maka ini bisa menjadi pilihan.

Menurut penelitian pada 2014, mengunyah permen karet selama setengah jam setelah makan juga dapat membantu mengurangi heartburn.

Mengunyah permen karet merangsang produksi air liur dan menelannya. Efek ini mungkin dapat membantu mengencerkan dan membersihkan asam lambung dari kerongkongan.

Hindari asap rokok

Bagi penderita penyakit refluks gastroesofagus, perlu juga untuk memperhatikan kondisi di sekitar dan pastikan tidak ada asap rokok mengepul.

Tentu bukan hal baru lagi tentang merokok berdampak buruk bagi kesehatan.

Tetapi tahukah Anda bahwa merokok dapat menyebabkan heartburn juga?

Jika Anda seorang perokok dan Anda mengalami serangan heartburn, jangan menyalakannya lagi.

Kemudian jika ada asap rokok di sekitar Anda, sebaiknya hindari sebisa mungkin.

Baca Juga: Pantas Saja Laboratorium Wuhan Dicurigai Sebagai Sumber Covid-19, Pejabat Amerika Ini Bocorkan Ada Aktivitas Militer Misterius di Laboratorium Wuhan, Apa Itu?

Minum obat yang dijual bebas

Ada banyak obat heartburn yang dijual bebas yang bisa digunakan.

Obat-obatan ini terbagi dalam tiga kelas, yakni: Antasida, Penghambat H2 , Proton pump inhibitors (PPIs).

Pemblokir PPI dan H2 dapat membantu mengurangi jumlah asam yang dikeluarkan lambung, yang dapat membantu mencegah dan mengurangi gejala heartburn.

Sementara, antasida dapat menetralkan asam lambung.

Itulah beberapa cara untuk mengatasi heartburn, gejala utama penyakit refluks gastroesofagus.

Baca Juga: Kisah Georges Loinger, Veteran Perang Dunia II, dengan Cara Menyenangkan Ini Dia Selamatkan Anak-anak Yahudi Sampai ke Tempat Aman

(*)

Artikel Terkait