Pantas Saja Laboratorium Wuhan Dicurigai Sebagai Sumber Covid-19, Pejabat Amerika Ini Bocorkan Ada Aktivitas Militer Misterius di Laboratorium Wuhan, Apa Itu?

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Pakaian pelindung di institute virologi Wuhan.
Pakaian pelindung di institute virologi Wuhan.

Pakaian pelindung di institute virologi Wuhan.
Pakaian pelindung di institute virologi Wuhan.

Intisari-online.com - Belakangan ini Amerika bergitu ngebet ingin menyelidiki laboratorium Wuhan lebih jauh setelah menemukan ada dugaan virus corona berasal dari laboratoirum Wuhan.

Menurut laporan intelijen AS, ada beberapa ilmuwan di laboratorium Wuhan yang jatuh sakit akibat virus misterius sebelum Covid-19 menyebar di China.

Tepatnya pada November 2019, ada 3 peneliti jatuh sakit kemudian sampai harus dirawat di rumah sakit.

Tak berhenti sampai disitu, kali ini ada laporan baru dari salah satu pejabatAmerikaMike Pompeo tentang aktivitas misterius di laboratorium Wuhan.

Baca Juga: Bongkar Asal-Usul Covid-19 Amerika Tak Main-main, Detail Penyelidikan Soal Laboratorium Wuhan Dibocorkan, Ungkap 9 Orang Terinfeksi Virus Misterius Sebelum Pandemi

Mike Pompeo mengatakan, bahwa China tidak ingin dunia tahu tentang aktivitas militer rahasia yang ada di Institute Virologi Wuhan (WIV), menjelang pecahnya virus corona.

Mike Pompeo, yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Donald Trump, telah berbicara tentang aktivitas militer rahasia yang terjadi di laboratorium Wuhan menjelang pecahnya virus corona pada 2019.

Pompeo mengatakan bahwa China "tidak ingin kita tahu" apa yang dilakukan militernya.

Dilakukan di laboratorium yang sama yang melakukan penelitian tentang virus corona.

Baca Juga: China Tak Bisa Berbohong Lagi,Dokter Amerika Ini Tahu Apa yang Terjadi di Laboratorium Wuhan, Donald Trump Langsung Ngamuk Karena Dirinya Jadi 'Korban'

Dia mengatakan kepada Laura Ingraham dari Fox News bahwa China "tidak memiliki keinginan agar dunia mengetahui apa yang terjadi".

Karena pemerintahan Biden terus mendorong China untuk penyelidikan lebih lanjut mengenai kemungkinan kebocoran dari laboratorium Wuhan.

Ingraham kemudian bertanya, apakah para ahli dapat mengesampingkan teknologi "penggunaan ganda" yang dapat digunakan untuk tujuan damai dan militer.

Pompeo menjawab, "Kami tidak tahu. Tetapi, orang-orang membicarakan hal ini seolah-olah kami tidak tahu banyak."

"Kami sebenarnya tahu banyak sekali. Kami tahu ada penelitian tentang fungsi, bahwa lab ini adalah Level 4 dan memiliki kebocoran keamanan sebelumnya."

"Kami tahu ada dokter yang jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit pada musim gugur 2019. Apa niat Partai Komunis China?" katanya.

Baca Juga: Pantas Saja Amerika Ngotot Selidiki Asal-Usul Covid-19, Ternyata Jika Sumbernya Tidak Ditemukan, Covid-26 dan Covid-32 Akan Muncul

Dia melanjutkan, "Kami tahu ada aktivitas militer yang terjadi di laboratorium yang sama.

"Kami tidak tahu apa yang mereka lakukan, tetapi kami tahu bahwa mereka tidak ingin Anda tahu," tambahnya.

"Itu menunjukkan bahwa kita seharusnya tidak memberi mereka manfaat dari keraguan. Mereka bisa menyelesaikan semua ini dalam satu menit jika mereka mau," katanya.

"Ketika kita sampai pada akhir ini, kita akan menunjukkan bahwa orang China tahu apa yang telah terjadi dan lab virologi mereka adalah pusatnya," jelasnya.

Ini terjadi ketika Matt Pottinger, mantan wakil penasihat keamanan nasional di bawah Donald Trump, membahas bagaimana laboratorium virus Wuhan bereksperimen pada virus "96 persen mirip dengan virus yang sekarang membuat kita semua sakit".

Dia menambahkan, "Kami tahu mereka melakukan penelitian fungsi menggunakan tikus yang dimanusiakan."

Baca Juga: China Dipaksa Bertekuk Lutut, Amerika Sudah Kantongi Bukti Menggemparkan Soal Asal-Usul Covid-19 Tuduhan Kebocoran Laboratorium Wuhan Makin Terlihat?

China telah berulang kali menolak gagasan bahwa Covid-19 berasal dari laboratorium Wuhan.

Media pemerintah China minggu ini mengatakan bahwa itu adalah "konspirasi yang dibuat oleh badan-badan intelijen AS".

Pendukung teori menunjukkan fakta bahwa WIV telah mempelajari virus corona pada kelelawar selama lebih dari satu dekade dan terletak hanya beberapa mil dari pasar basah tempat kelompok infeksi pertama muncul.

Artikel Terkait