Find Us On Social Media :

Pailit Sampai PHK Ratusan Karyawannya, Garuda Indonesia Ternyata Sampai Mengutang ke Sejumlah Bank, Apakah Sudah Dilunasi Semua?

By Maymunah Nasution, Sabtu, 5 Juni 2021 | 19:30 WIB

Ilustrasi pesawat maskapai penerbangan Garuda Indonesia.

Garuda memiliki utang jangka pendek ke BNI mencapai 148,9 juta Dolar AS, sebanyak 79,71 juta Dolar AS jatuh tempo pada 19 April 2021 dan 13 juta Dolar AS jatuh tempo 31 Maret 2021.

Kemudian utang anak perusahaan Garuda Maintenance Facility Aero (GMFA) sebesar 49,2 juta Dolar AS dan Aerowisata Catering (ACS) sebesar 6,2 juta Dolar AS.

Utang jangka panjang mencapai 107,1 juta Dolar AS, 9,67 Dolar AS jatuh tempo pada 28 April 2021.

Total saldo kredit perseroan ke Garuda dicatat dalam laporan keuangan BNI per Maret 2021 sebanyak 2,82 triliun Rupiah.

Baca Juga: Kabarnya Sejumlah Pilot Di-PHK, Garuda Indonesia Beri Penjelasan Seperti Ini: 'Upaya Menyelaraskan Supply and Demand'

Sedangkan saldo kredit Bank Panin ke Garuda sebesar Rp 1,7 triliun.

Presiden Direktur Bank Panin Herwidayatmo mengatakan status kredit ini masih dalam kategori lancar, tidak berdampak negatif terhadap beban keuangan perseroan.

"Kredit ke Garuda belum direstrukturisasi. Kreditnya masih lancar dan sampai saat ini tidak masuk loan at risk (kredit berisiko)," ungkapnya.

Kemudian pinjaman jangka panjang BCA ke Garuda sebesar 205,488 Dolar AS sudah lunas pada April 2021, seperti dlaporkan Vera Eve Lim Direktur Keuangan BCA.

Baca Juga: Penerbangan Reguler di Sejumlah Wilayah Dihentikan, Garuda Indonesia Masih Melayani Penerbangan ke Wilayah Ini