Find Us On Social Media :

Simpan Ini dalam ‘Bahtera Nuh’, Korea Selatan Antisipasi ‘Hari Kiamat’ untuk Ketahanan Bahan Pangan Jangka Panjang

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 3 Juni 2021 | 14:30 WIB

'Bahtera Nuh' tempat penyimpanan benih tanaman.

Bahtera Nuh

Terkubur jauh di dalam bekas tambang batu bara di Svalbard, kepulauan Norwegia Arktik,  gudang benih terbesar dan paling terkenal di dunia ini berada.

Letaknya terpencil sekitar 1.300 kilometer (sekitar 800 mil) dari Kutub Utara.

Mendapat julukan ‘Bahtera Nuh’ tanaman pangan, Global Seed Vauld fokus pada pertanian dan tanaman terkait, menyimpan lebih dari satu juta sampel benih dari hampir setiap negara di planet ini.

Namun, para peneliti mengatakan meski melestarikan benih tanaman liar, sumber asli dari tanaman yang kita makan hari ini, tidak boleh diabaikan.

“Banyak kerabat tanaman di alam liar yang dapat memberikan keragaman genetik untuk membantu ketahanan pangan jangka panjang ‘kurang perlindungan yang efektif’,” menurut laporan PBB baru-baru ini.

Laporan itu memperingatkan bahwa sektor pertanian mungkin akan kurang tahan terhadap perubahan iklim, hama dan patogen.

Sebagai akibatnya, "Biosfer, di mana umat manusia secara keseluruhan bergantung ... menurun lebih cepat daripada kapan pun dalam sejarah manusia."

Sebagai obat masa depan, tanaman liar juga menjanjikan sebagai bahan bakar dan makanan, menurut Royal Botanic Gardens Kew dalam sebuah laporan.

Baca Juga: Jauh Sebelum Iron Dome Jebol, Ternyata Korea Selatan Sudah Sangat Yakin Lebih Pilih Sistem Ini untuk Lindungi Negaranya dari Hantaman Rudal Korea Utara