Find Us On Social Media :

'Kuanggap Semua Pemimpin Australia Membawa Perekam Suara' Ujaran Hati Ramos Horta yang Sampai Muak dengan Australia yang Terus Rugikan Timor Leste

By Maymunah Nasution, Rabu, 2 Juni 2021 | 17:27 WIB

Batas maritim Indonesia dan Australia bisa geger karena Timor Leste, rupanya masalah ini penyebabnya

Intisari-online.com - Timor Leste tidak pernah lepas dari pemberitaan bahwa mereka diperalat oleh Australia untuk menjadi sumber ladang minyak Australia.

Selama ini Timor Leste tidak pernah tampak melawan monopoli minyak yang dilakukan oleh Australia, padahal sudah tampak jelas kecurangan Australia dalam hal ini.

Australia tumbuh menjadi negara yang pongah merasa berhak atas Timor Leste karena membantu kemerdekaan Timor Leste.

Namun meski misi niat baik itu terjadi, hubungan kedua negara terus memburuk karena pengerukan minyak dan gas di Laut Timor oleh Australia.

Baca Juga: Makin Miskin Setelah Covid-19 dan Banjir Bandang, Timor Leste Mati-matian Cari Dana Bantuan Internasional untuk Penuhi Kebutuhan Rakyatnya

Melansir The Conversation, perjanjian yang ditandatangani akhir Maret 2019 lalu menciptakan batas maritim antara dua negara itu untuk pertama kalinya.

Batas tersebut diharapkan efektif pada Agustus 2019, mengikuti ratifikasi oleh kedua parlemen, sebuah pencapaian lain dalam sejarah Timor Leste.

Namun isu panas tetap ada, ketika Perdana Menteri Scott Morrison sampai ke Dili membahas hal tersebut, ia masih menghadapi panggilan sidang pengadu yang membuktikan operasi mata-mata Australia terhadap Timor Leste.

Seperti yang dikatakan oleh eks Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta, "Jika Australia tidak tunjukkan kepemimpinan politik, kepemimpinan moral dalam isu ini, setiap kali kami berbicara kepada pemimpin Australia aku akan merasa mereka punya perekam suara atau kantorku telah disadap."

Baca Juga: Gara-gara Timor Leste, Indonesia dan Australia Bisa Sama-sama Angkat Senjata Karena Bentrok Urusan Maritim Ini