Penulis
Intisari-online.com -Anggota TNI Satgas Pamtas RI-Timor Leste Sektor Timur menerima dua pucuk senjata dari dua orang mantan milisi Timor Timur.
Dilansir dari Kompas.com, Komandan Satgas Pamtas RI-Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) Sektor Timur Yonif 742/SWY Letnan Kolonel Inf Bayu Sigit Dwi Untoro mengatakan dua eks militan tersebut berinisial RK (56) dan AA (45).
"Senjata api yang diserahkan secara sukarela kemarin itu jenis springfield," ungkap Bayu kepada Kompas.com, Senin (31/5/2021).
RK adalah warga Desa Maumutin, Kecamatan Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sementara AA adalah warga Desa Asumanu, Kecamatan Raihat, Kabupaten Belu.
RK menyerahkan senjata itu di Pos Turiscain, sementara AA menyerahkannya kepada personel TNI di Pos Asumanu.
Bayu mengatakan penyerahan senjata secara sukarela tersebut adalah upaya pendekatan dan pembinaan teritorial yang dilakukan oleh personel pos jajaran Satgas Pamtas Ri-RDTL Sektor Timur di wilayah perbatasan.
Trenyuh oleh TNI
Baca Juga: Cikal Bakal Terjadinya Konflik di Papua dan Lahirnya KKB Papua, Ada Adu Domba Belanda di Baliknya
Penyerahan senjata bermula ketika Komandan Pos Turiscain Serka Sigit Roniwan bersama anggotanya membantu RK menanam bawang merah di belakang rumah RK.
RK tiba-tiba mengaku menyimpan senjata api yang hendak diserahkan ke TNI.
"Karena kebetulan mereka sama-sama sedang kerja tanam bawang, maka senjata itu diserahkan oleh RK dan diterima anggota saya," kata Bayu.
Sementara itu AA menyerahkan senjata api kepada Komandan Pos Asumanu Serma Oktavianus Elfin Bere Mau.
Ia merasa selama ini selalu dibantu oleh anggota TNI.
"Selama ini, personel Pos Asumanu membuat mesin perontok jagung yang sangat sederhana dan bahannya mudah ditemukan.
"Mesin ini kemudian diajarkan kepada para petani masyarakat setempat dan bahkan bisa bekerja sama dengan salah satu organisasi masyarakat untuk membantu beberapa unit mesin perontok jagung kepada masyarakat," kata Bayu.
“Karena masyarakat merasa terbantu dengan program personel pos ini, salah seorang petani jagung berinisial AA kemudian menyerahkan senjata itu," sambung Bayu.
Penyerahan senjata menurut Bayu adalah berkat kerja keras semua personel pos jajaran yang berupaya melakukan pendekatan dan pembinaan teritorial sampai masyarakat sadar dan dengan sukarela menyerahkan senjata.
Bayu juga menghimbau seluruh masyarakat yang masih menyimpan senjata api untuk segera menyerahkannya kepada aparat atau personel Satgas secara sukarela.
Pasalnya Indonesia mengatur tentang prosedur kepemilikan senjata api.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini