Find Us On Social Media :

Meski Jadi Negara Miskin, Begini Cara Timor Leste Lepas dari Ketergantungan Bantuan Negara Lain

By Tatik Ariyani, Senin, 31 Mei 2021 | 14:19 WIB

Benih dan tanaman tradisional membawa kemandirian pangan ke Timor-Leste

Pada saat itu, operasi militer tersebut menyebabkan kelaparan yang sangat parah.

Perang dan kelaparan merenggut lebih dari 100.000 nyawa di negara yang sebelumnya hanya berpenduduk 680.000.

Kecamatan Remexio, tempat Fadaboloko berada, berada di jantung zona kelaparan, seperti yang diceritakan oleh Constancio Pinto yang selamat dalam sebuah memoar. Dia menulis:

“Itu adalah saat penderitaan yang luar biasa. Kekurangan makanan, penyakit dan pembunuhan ada di sekitar kami. Tentara Indonesia selalu memburu kami. Kami berjalan di antara mayat-mayat itu."

Kelaparan semakin parah karena orang dilarang bertani di lokasi tradisional.

Seorang diplomat Kanada, yang mengunjungi Remexio pada tahun 1978, menyebut ini sebagai “kebijakan penolakan makanan” di pihak tentara Indonesia.

Sekitar 10 sampai 15 orang meninggal setiap hari karena kelaparan dan diare, disentri dan tuberkulosis saat ini.

Efek jangka panjang dari kelaparan itu tetap ada dalam tantangan pangan lokal saat ini.

Baca Juga: Dijuluki Pembunuh Orang Arab, Inilah Naftalia Bennett Sosok yang Umumkan Setuju Untuk Menggulingkan Perdana Menteri Israel Benjamin Nethanyahu