Penulis
Intisari-Online.com - Jika mengalami gejala penyakit refluks gastroesofagus, sebaiknya jangan diabaikan dan segera lakukan penanganan.
Penyakit refluks gastroesofagus atau dikenal juga sebagai penyakit GERD merupakan salah satu kelainan sistem pencernaan.
Penyakit ini bisa dialami siapa saja, namun ada ada beberapa faktor yang bisa membuat seseorang lebih berisiko mengalami penyakit ini.
Faktor risiko tersebut seperti kelebihan berat badan (obesitas), wanita hamil, atau seseorang dengan pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat.
Baca Juga: Bisa karena Kegemukan, Ini Penyebab Penyakit Refluks Gastroesofagus yang Harus Diwaspadai
Pada penderita penyakit refluks gastroesofagus, terjadi asam lambung yang naik ke otot kerongkongan.
Hal tersebut bisa terjadi dikarenakan otot LES (otot kerongkongan bagian bawah) yang melemah.
Anda perlu waspada jika mengalami gejala penyakit ini.
Gejala utama penyakit ini adalah sensasi terbakar di dada atau heartburn, namun masih ada beberapa gejala lainnya.
Melansir Mayo Clinic, berikut ini adalah beragam gejala GERD yang umum terjadi:
Jika sudah mengalami berbagai gejala di atas, jangan diabaikan dan segera periksakan diri ke dokter agar bisa dilakukan penanganan yang seharusnya.
Mengabaikan penyakit ini bisa berakibat fatal.
Penyakit refluks gastroesofagus bisa menyebabkan komplikasi serius.
Paparan cairan asam dari lambung yang naik dari perut ke kerongkongan dapat mengiritasi lapisan kerongkongan dan memicu peradangan.
Baca Juga: Iran, Hamas, dan Hizbullah Diberitakan Telah Bersama-sama Mengoordinasikan Pertempuran
Berikut ini komplikasi serius yang bisa disebabkan penyakit ini:
1. Peradangan kerongkongan
Dilansir dari Healthline, komplikasi GERD yang perlu diwaspadai adalah peradangan kerongkongan atau esofagitis.
Esofagitis dapat membuat penderitanya susah menelan sampai memicu terbentuknya tukak di kerongkongan.
Kondisi ini dapat meningkatkan risiko kanker kerongkongan.
2. Ulkus esofagus
Bahaya GERD yang tidak ditangani lainnya yakni menyebabkan terbentuknya luka bernanah di kerongkongan atau ulkus esofagus.
ika tidak diobati, luka bernanah di kerongkongan ini bisa memicu komplikasi terbentuknya lubang di kerongkongan dan menyebabkan pendarahan.
3. Penyempitan kerongkongan
Komplikasi GERD yang tak boleh disepelekan lainnya yakni terbentuknya jaringan abnormal di kerongkongan.
Kondisi yang dikenal dengan striktur esofagus ini bisa membuat kerongkongan menyempit dan kaku.
Striktur esofagus bisa membuat seseorang susah menelan makanan, membuat makanan gampang tersangkut di kerongkongan, sampai mudah tersedak.
Apabila tidak segera ditangani, penderita yang mengalami gangguan makan dan minum akibat GERD bisa kurang gizi dan dehidrasi.
4. Pneumonia aspirasi
Asam lambung yang naik ke tenggorokan atau mulut bisa terhirup ke paru-paru dan menyebabkan pneumonia aspirasi.
Pneumonia aspirasi yang parah dan tidak mendapatkan penanganan medis yang tepat bisa berdampak fatal sampai menyebabkan kematian.
5. Barret esofagus
Kerusakan kerongkongan akibat iritasi asam lambung lambat laun juga bisa mengubah struktur sel lapisan esofagus.
Kondisi ini dikenal dengan barret esofagus.
Pada barret esofagus, sel pelapis kerongkongan bagian bawah berubah menjadi sel kelenjar.
Terbentuknya sel kelenjar di kerongkongan atau esofagus dapat meningkatkan risiko kanker kerongkongan.
6. Kanker kerongkongan
Penderita GERD berisiko tinggi terkena kanker kerongkongan jenis adenokarsinoma kerongkongan.
Oleh karena itu, sebaiknya penderita penyakit refluks gastroesofagus sesegera mungkin mengambil tindakan untuk mengatasi penyakit ini.
(*)